Tukang Becak di Tambora Diberikan Seragam, Ini Maksudnya

Pemberian seragam itu untuk mencegah adanya urbanisasi pengemudi becak yang masuk ke Jakarta

Editor: Muhammad Zulfikar
Warta Kota/ Panji Baskara
Sejumlah penarik becak berkumpul di kolong flyover Bandengan Utara, Jakarta Barat. Para penarik becak merasa bersykur karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan mereka beroperasi di Ibu Kota, Jumat (26/1/2018).(Kompas.com/David Oliver Purba) 

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Pengemudi becak di kawasan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat mendapatkan seragam resmi dari Lurah Pekojan, Tri Prasetyo Utomo.

Pemberian seragam itu untuk mencegah adanya urbanisasi pengemudi becak yang masuk ke Jakarta.

Seragam yang dibagikan adalah kaos putih yang saat ini resmi dijadikan seragam utama untuk puluhan tukang becak.

Para tukang becak yang ditotal sebanyak 54 orang ini, awalnya didata pihak Kelurahan, kemudian diberikan kaos.

Tak hanya kaos, syal pun turut diberikan Tri ke sejumlah tukang becak usai pendataan itu. Tri memberikan kaos dan syal itu satu-persatu, ke para tukang becak.

"Nah kalau begini, kami jadi pede (percaya diri) pak narik becaknya," ujar salah seorang tukang becak ke Tri ketika diberikan kaos serta syal di kawasan Bandengan, Kelurahan Pekojan.

Saat mengenakan kaos dan syal, nampak ada gambar tugu Pekojan serta Ondel-ondel. Tidak hanya senang, beberapa tukang becak saat itu langsung bersalaman dengan Tri.

Salah seorang tukang becak, Asmadi (40), akui kini semakin tenang menarik becak. Berkat Tri memberikannya kaos dan syal, akui jika dirinya merupakan tukang becak asli dari Kawasan Pekojan.

"Kalau begini, kami para tukang becak tak lagi disebut tukang becak dari luar Jakarta. Sebab, jika mengenakan kaos ini pertanda saya telah terdata di Kelurahan dan boleh menarik becak, di Kawasan Pekojan," ujarnya.

Sementara, Hasyim yang selaku Ketua Serikat Becak Jakarta (Sebaja) mengatakan, pihaknya menolak adanya tukang becak yang datang ke Jakarta dari daerah-daerah luar Jakarta.

Selain itu, dengan diberikannya kaos dan syal saat ini menjadi penanda jika tukang becak itu adalah tukang becak yang sudah terdata di Kelurahan setempat.

"Pendapatan tukang becak di wilayah Pekojan itu per-harinya Rp 50 ribu. Kalau-kalau, tukang becak dari daerah datang ke Jakarta mengadu nasib, malah mengancam pendapatan tukang-tukang becak di sini. Maka dari itu, pemberian kaos dan syal ini sebagai penanda, kalau para tukang becak di Kelurahan Pekojan itu, adalah tukang becak bukan dari luar Jakarta," katanya di lokasi.

Sementara Tri, mengatakan pendataan tukang becak di Kawasan Pekojan, sebanyak 54 orang dan langsung diberikan kaos dan syal. Tri, akui pemberian kaos dan syal ini mencegah sedini mungkin adanya urbanisasi tukang becak.

"Tujuannya mengantisipasi urbanisasi tukang-tukang becak dari luar Jakarta. Jikalau datang ke Jakarta, langsung dipulangkan. Sebab, bisa mengancam pendapatan para tukang becak di sini. Selain kaos dan syal, kami barusan sudah memberikan sosialisasi dimana tukang becak, hanya jalur-jalur tertentu saja yang bisa untuk dilintasi," kata Tri.

Berita Ini Telah Tayang di Warta Kota dengan Judul: Puluhan Tukang Becak di Pekojan Kini Resmi Kenakan Seragam

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved