6 Fakta Ikan Pari dan Tips Mengatasi Sengatannya (Mengingat Insiden Menteri Agama)
Insiden sengatan ikan pari menimpa Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat berwisata Sabtu (3/2/2018) lalu.
TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tersengat ekor Ikan Pari pada hari Sabtu (3/2/2018) lalu.
Lukman bersama keluarga sedang liburan di wilayah Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki, Kalimantan Utara dan berencana ke Labuan Cermin di wilayah Kaltim.
Insiden sengatan ikan pari menimpa Lukman saat berwisata Sabtu (3/2/2018) lalu.
Lukman segera menuju Puskesmas bersama rombongan untuk mendapatkan penanganan saat itu.
Dari insiden yang menimpa Lukman, berikut adalah fakta dilansir dari bobo.grid.id mengenai ikan pari.
- Ikan pari sifatnya lebih tenang dan tidak terlalu banyak menyerang seperti ikan hiu. Biasanya memakan ikan yang ukuran tubuhnya lebih kecil dan melakukannya sewaktu berang seperti biasa. Ikan pari tidak memburu mangsanya seperti yang dilakukan ikan-ikan lainnya.
- Ikan ini senang hidup dan menyimpan telur-telurnya di perairan pantai yang dangkal dan dekat dengan terumbu karang.
- Insang ikan pari berada di sisi tubuhnya dengan bentuk yang mirip dengan fentilasi udara. Dengan organ pernapasan tersebutlah udara akan keluar masuk dari tubuhnya.
- Saat berenang, tubuhnya terlihat bergelombang dan elastis. Ternyata ini disebabkan karena tulang di tubuh ikan pari sangat lunak, bahkan ada beberapa jenis yang tidak memiliki tulang di tubuhnya.
- Ikan pari memiliki ekor yang panjang dengan duri yang sangat tajam. Tidak hanya tajam, ekor ikan pari juga memiliki racun yang sangat berbahaya dan mematikan. Ini digunakannya sebagai perlindungan dari serangan pemangsa yang ingin mengganggunya.
Setelah mengetahui fakta unik Ikan Pari, berikut adalah tips mengatasi sengatannya dilansir dari Tribun Jambi.
- Jika ada air panas bisa dikompres menggunakan air hangat (agak panas lebih baik). Lalu, minum obat pereda rasa sakit (jika ada) untuk mengurangi rasa sakit. Kompres bisa dilakukan berulang-ulang.
- Jika ada pohon bidara ambil getahnya teteskan pada luka, dan jangan dibasuh pakai air tawar.
- Sebagai patokan umum, sebagian besar 'bisa/racun binatang' itu bahan dasarnya adalah protein, sedangkan protein akan terurai oleh suhu panas yang ekstrim. Karena itu, kompres dengan suhu sepanas mungkin akan membantu meredakan rasa sakitnya. Dalam kondisi darurat, bila tak ada air panas, dapat disiram dengan air seni. Efek negatif racun akan menurun saat terkena amonia, sedangkan air seni sendiri mengandung zat amoniak yang cukup tinggi. Namun, harus tahan dengan bau pesingnya.
- Jika tips di atas sudah dilakukan, bawa segera korban ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan pengobatan lanjutan.
- Biasakan pergi memancing menggunakan pakaian yang aman, seperti lengan panjang/jaket, celana panjang, sepatu memancing, topi, sarung tangan, kacamata dan penutup muka.
Serta jangan lupa membawa tas P3K dengan isi secukupnya (obat penghilang rasa sakit, balsem, obat luka, perban, gunting, korek api), serta bekal makanan dan minuman, saat berplesiran di pantai.
Semoga Bermanfaat!
(TribunJakarta.com/Ananda Bayu Sidarta)