Kunjungi Rumah Alm Ahmad Budi Cahyono, Mahfud MD: Memprihatinkan Murid Pukul Guru

Dulu waktu saya sekolah di Madura, kalau dimarahi guru, orangtua senang. Keesokan harinya orangtua mengantarkan sendiri ke sekolah

Editor: Erik Sinaga
Istimewa
Guru Seni Rupa SMA 1 Torjun, Achmad Budi Cahyanto (26) 

TRIBUNJAKARTA.COM, SAMPANG- Mahfud MD bersama rombongan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menyambangi rumah almarhum Ahmad Budi Cahyono di Desa Jrengik, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Minggu (4/2/2018).

Budi adalah guru kesenian SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, yang tewas usai dianiaya muridnya pada Kamis (1/2/2018).

Baca: Kemendikbud Akan Berikan Beasiswa Kepada Anak Achmad Budi Cahyanto, Guru Yang Tewas Dianiaya

Mahfud bersama rombongan Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menyambangi rumah almarhum Budi di Desa Jrengik, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Minggu (4/2/2018).

Mahfud diterima istri almarhum, Sianit Shinta dan ayah Budi, M Satuman Ashari, serta keluarga Budi lainnya.

Mahfud mengatakan, wafatnya Budi semata-mata karena runtuhnya moralitas pendidikan.

Baca: Hujan Deras, Perumahan Taman Duta Depok Banjir

Banyak anak-anak sudah tidak menghormati orang tua. Kondisi ini menjadi tantangan semua kalangan ke depan.

"Orangtua, masyarakat, tokoh masyarakat dan pondok pesantren memiliki tugas sentral untuk membangun mentalitas pendidikan dan penguatan ahlak, budi pekerti sejak dini kepada anak-anak," ujar Mahfud.

Pria kelahiran Sampang tersebut menambahkan, era globalisasi melahirkan dunia baru berupa proxy war yang mengarah saling merusak mental bangsa.

Akar budaya bangsa mudah tergerus jika generasinya tidak memiliki karakter dan moralitas yang kuat.

Hal ini terjadi di Kabupaten Sampang saat ini, dimana kultur agamis masyarakat Madura mulai luntur.

"Dulu waktu saya sekolah di Madura, kalau dimarahi guru, orangtua senang. Keesokan harinya orangtua mengantarkan sendiri ke sekolah dan minta anaknya dimarahi lagi. Sekarang ini muridnya yang memukul gurunya. Ini sangat memprihatinkan," kata alumni PGA Pamekasan ini.

Kepada keluarga korban, guru besar ilmu Hukum Tata Negara ini berpesan agar sabar dan tabah dalam menerima musibah yang sudah ditakdirkan Allah.

Menurut dia, di balik peristiwa ini pasti terkandung hikmah yang besar. Mahfud menutup kunjungannya dengan menggelar doa bersama. (Taufiqurrahman)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mahfud MD Sambangi Keluarga Guru yang Tewas Dianiaya Muridnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved