Tolak Pakai Uang Negara, Donasi Pemberangkatan BEM UI ke Asmat Capai Rp 50 Juta

Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa, menolak diberangkatkan ke Asmat Papua oleh Jokowi.

Penulis: rohmana kurniandari | Editor: rohmana kurniandari
Facebook
Zaadit Taqwa (kiri) dan perjuangan orang di pedalaman Papua (kanan). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, Zaadit Taqwa, menolak diberangkatkan ke Asmat Papua oleh Jokowi.

Zaadit yang sempat mengacungkan 'kartu kuning' kepada Presiden Jokowi itu memilih berangkat memakai biaya yang dihimpun sendiri.

Dia melakukan penggalangan dana melalui situs penggalangan dana di internet, dan sudah terkumpul lebih dari Rp 50 juta, Selasa (6/2/2018).

Netizen berkomentar terhadap sikap Zaadit tersebut.

"Bagus, kalau bisa urunan. Lebih baik lagi jika bisa transparan, siapa saja penyumbang dan bagaimana penggunaan dananya," ujar akun @danrem di twitter.

"Setuju kritis bukan benci. Tapi medan di sana kayak nggak mudah. Misalkan pakai jalur pemerintah, teman-teman mahasiswa keamanannya sedikit terjamin," tulis akun @zefa829315.

Sebelumnya, Jokowi merespons aksi pemberian kartu kuning dari Zaadit kepada dirinya.

Satu dari tiga sorotan ketua BEM UI itu adalah persoalan gizi buruk di Asmat.

"Kondisi gizi buruk tersebut tidak sebanding dengan dana otonomi khusus yang pemerintah alokasikan untuk Papua," kata Zaadit, dilansir tribunnews.com.

Presiden Jokowi menyatakan mungkin akan mengirim Zaadit ke Asmat sebagai tindak lanjut aksi 'kartu kuning'. (TribunJakarta.com/Rohmana Kurniandari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved