Jadi Guru Honorer 11 Tahun di Tangerang, Ahmad Tartusi Hanya Dapat Honor Rp 400 Ribu Sebulan
"Saya sudah 11 tahun menjadi guru honorer," ujar Ahmad di SDN Dirgantara, Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat (9/2/2018).
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG-Ahmad Tartusi (30) pengajar di SDN Dirgantara, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, sudah mengabdi belasan tahun.
Walau demikian, lamanya masa pengabdian itu tidak disertai dengan upah upah yang dia terima.
Baca: Inilah Desainer Cantik Yang Sering Buatkan Gaun Para Artis, Dari Nikita Willy Hingga Rossa!
"Saya sudah 11 tahun menjadi guru honorer," ujar Ahmad di SDN Dirgantara, Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat (9/2/2018).
Hampir seluruh waktunya dihabiskan untuk mengajar anak didiknya. Walau pun gaji yang didapatkannya minim, Ahmad pun tak mengeluh.
"Setiap bulan honor saya Rp 400.000," ucapnya.
Baca: Eks Jurnalis BBC Ini Tak Tahu Dilaporkan Ketum PPP Saat Ditangkap dan Diperiksa Sebagai Tersangka
Upah yang diperolehnya itu mungkin tak sesuai dengan jerih payahnya.
Sedari pagi hingga sore hari, Ahmad mengajar para penerus bangsa ini.
"Ya disyukuri saja. Dinikmati, kan rezeki bisa dicari," kata Ahmad.
Ahmad menikmati pekerjaan sesuai dengan profesinya ini. Untuk kehidupan sehari-hari, dirinya pun harus nyambi.
"Makanya saya ngajar dari Senin sampai Sabtu, enggak di sekolah ini saja. Tapi juga di sekolah lain," ungkapnya.
Honor Rp 400.000 per bulan, mungkin dirasa kurang oleh Ahmad. Terlebih dirinya harus menanggung biaya hidup istri dan dua anaknya.
"Bingung juga kalau anak sakit, makanya harus diirit - irit pengeluaran," imbuh Ahmad.
Angka upah sedemikian rupa dirasa jauh dari Upah Minimum Kota (UMK).
Selain mendapat honor mengajar, tambahan lainnya dari tunjangan daerah.
Tunjangan dari Kabupaten Tangerang pun berbanding jauh dari daerah tetangga. Seperti Kota Tangerang dan Tangerang Selatan.
Lelaki berusia 30 tahun ini mendapatkan tunjangan daerah sebesar Rp 700.000. Ia pun berhasrat untuk menjadi pegawai negri sipil, namun keinginannya itu tak kunjung terealisasi.
Baca: Dua Pelawak Indonesia yang Dipenjara di Hong Kong Kecewa Kepada Promotornya
"Ya mudah - mudahan saja jadi PNS," harapnya.
Ahmad berharap agar pemerintah dapat melihat nasib guru honorer ini. Apa lagi dalam waktu dekat ini Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang 2018 akan berlangsung.
Guru kerap dijadikan komoditas politik. Janji - janji untuk menyejahterakan kaum pendidik ini digaungkan dalam kampanye
"Semoga Pemilihan Bupati Tangerang tahun ini tidak janji-janji lagi," beber Ahmad.
Seperti diketahui, Pilkada Kabupaten Tangerang hanya diikuti oleh calon tunggal pada tahun 2018.
Calon petahana Ahmed Zaki Iskandar - Mad Romli tak ada lawan dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.
"Semuanya kan hanya janji. Tapi, belum tahu ditepati atau tidak?" cetusnya.
Ahmad pun cuma bisa berdoa dan berusaha demi kehidupannya menjadi guru honorer. Dan semoga janji-janji politik yang dihembuskan bisa direalisasikan.
"Banyak janji untuk sejahterakan dan prioritaskan nasib guru. Tapi semoga saja bisa diterapkan dengan kebijakan kepemipinan pemerintahan yang baru," katanya. (Andika Panduwinata/Warta Kota)