Imlek 2018
Bermodal Kaus Merah, Warga Berharap Angpao dari Warga Tionghoa
"Setiap tahun kalau Imlek emang selalu ke sini untuk minta angpao," ujar warga Kebon Jeruk ini ditemui wartawan TribunJakarta.com, Jumat (16/2/2018).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Perayaan Tahun Baru Imlek dijadikan momentum bagi masyarakat di sekitar wihara untuk mengais rezeki.
Mereka sengaja datang ke wihara berharap diberikan angpao dari para warga Tionghoa yang sedang merayakan Imlek.
Seperti yang dilakukan Wati (30) di Wihara Ekayana Buddhist Centre, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ia datang dengan menggendong anaknya yang masih balita untuk mendapatkan angpao.
"Setiap tahun kalau Imlek emang selalu ke sini untuk minta angpao," ujar warga Kebon Jeruk ini ditemui wartawan TribunJakarta.com, Jumat (16/2/2018).
Baca: Anies Baswedan Perkenalan Budaya Tionghoa ke Anaknya
Wati dan beberapa teman seperjuangannya sengaja memakai kaos berwarna merah.
Kata dia, hal itu untuk menghormati warga Tionghoa yang menyukai warna merah sebagai simbol keberuntungan.
"Kita kan menghargai mereka, tapi merekanya enggak menghargai kami," ujarnya sembari tertawa karena belum mendapatkan angpao dari para jamaah.
Wati mengaku hanya menanti angpao pada perayaan Imlek.
Baca: Nilai Ulangan Kurang dari KKM, Para Siswa SMK ini Ditugaskan Bernyanyi di Kota Tua
Sedangkan di hari biasa ia merupakan Ibu Rumah Tangga.
"Kalau hari biasa sih saya cuma jagain anak aja," kata dia.
Sementara itu, Ledi petugas keamanan Wihara Ekayana Buddhist Centre mengatakan bila para warga hanya diperbolehkan mengantri menunggu angpao di luar area wihara.
"Yang penting nggak boleh melewati gerbang," tegas Ledi.