Imlek 2018
Burung Pipit, Dimusuhi Petani Bawa Berkah Buat Jemaat Wihara
Burung pipit di satu sisi dimusuhi para petani lantaran sebagai hama di sawah. Sisi lainnya membawa berkah bagi para jemaat yang beribadah di wihara.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KUNINGAN - Burung pipit bak dua sisi mata uang. Di satu sisi burung tersebut dimusuhi para petani lantaran sebagai hama di sawah. Sisi lainnya membawa berkah bagi para jemaat yang beribadah di Vihara.
Sebab, burung-burung tersebut kerap dijual di tiap wihara. Tak terkecuali, wihara Amurva Bhumi, di Jln Prof Dr. Satrio, Karet Semanggi, Jakarta Selatan.
Rian, penjual burung di sekitaran klenteng tersebut mengungkapkan bahwa banyak jemaat yang memesan burung berdasarkan angka.
"Jemaat banyak yang pesan sesuai nomor. Misal minta nomor 28 kita siapkan 28 ekor burung. Mereka memesan tergantung nomor hoki," pungkas Rian pada Jumat (16/2/2018).
Baca: Pangkas Rambut Ko Tang Langganan Para Negarawan, Rizal Ramli: Cukur Rambut di Ko Tang Seperti Seni
Bahkan tak sedikit jemaat memesan dengan nomor besar. Rian mau tak mau mengambil burung yang ada di dalam kandang dengan susah payah.
"Ada yang minta 55 burung yang paling besar 160 burung. Saya siapkan dua kardus masing masing isi 80 ekor burung,"pungkasnya.
Saat mengambil burung-burung tersebut tak jarang seekor atau dua ekor burung terlepas pergi dari genggaman tangan Rian.
"Rugi sih kalo yang tiba-tiba terbang. Tapi ikhlas, lebih mending terbang dari pada mati," ujarnya pasrah.
Baca: Imutnya Anak-anak ini, Berkumpul Sejak Subuh Demi Dapat Angpao
Namun, pembebasan burung tak melulu mengenai soal keberuntungan.
Ulung, salah satu jemaat yang membebaskan burung bersama keluarganya menuturkan bahwa pembebasan burung bertujuan untuk saling berbagi.
"Kami membebaskan burung untuk berbagi dengan leluhur di hari raya Imlek ini. Tidak hanya dengan manusia namun juga dengan mahluk lainnya. Salah satunya pembebasan burung ini," tukasnya.