Imlek 2018

Tahun Baru Imlek Harus Dimaknai dengan Tekad yang Baik

Tahun Baru Imlek harus dijadikan ‎momentum untuk intropeksi diri agar menjadi lebih baik di tahun yang baru.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Wakil Ketua Ekayana Buddhist Centre, Dharma Wimala. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Tahun Baru Imlek 4716 dirayakan warga Tionghoa dengan melaksanakan sembahyang.

Seperti ‎yang dilakukan warga Tionghoa di Wihara Ekayana Buddhist Centre, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Wakil Ketua Ekayana Buddhist Centre, Dharma Wimala (56) mengatakan, Tahun Baru Imlek harus dijadikan ‎momentum untuk intropeksi diri agar menjadi lebih baik di tahun yang baru.

"Kita melepaskan beban psikologis, mulai dari nol lagi. Saling memaafkan dan memulai yang baru," kata Dharma saat berbincang dengan wartawan TribunJakarta.com di lokasi, Jumat (16/2/2018).

Menurutnya, yang perlu dimaknai dalam setiap Imlek ialah tekad untuk berbuat lebih baik ke depannya.

Baca: Intip Keseruan Sarwendah Merayakan Imlek 2018 Bersama Keluarga

"Kalau kita punya harapan jadi lebih baik, sehat, sejahtera dan damai kita tentu harus melakukan tekad yang baik‎. Jangan cuma sekedar keinginan saja," ucap Dharma.

Karena itulah, warga Tionghoa mengawali lembaran pertama di tahun baru dengan melaksanakan sembahyang.

‎"Tekad ini dimulai dengan keyakinan dan menumbuhkan spiritual lewat upacara keagamaan," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved