Artis Tertangkap Narkoba
Setelah Lebaran Dhawiyah Direncanakan akan Menikah
"Setelah lebaran rencananya mereka akan menikah," ujar Yeyeh rekan pengajian Elvy Ibunda Dhawiyah.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Dhawiya ditangkapan oleh Polda Metro Jaya unit IV Subdit I di dalam sebuah rumah di kawasan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur pukul 00.30 WIB Jumat,(16/2/2018).
Rumah tersebut merupakan milik ibu Dhawiya, Elvy Sukaesih.
Dhawiya ditangkap saat sedang mengonsumsi sabu bersama dengan abangnya, Syeihan dan Chauri Gita, istri Syeihan yang sesang mengandung 6 bulan.
Menurut Yeyeh, rekan pengajian Elvy Sukaesih, setelah lebaran Dhawiya dan tunangannya akan menikah.
Baca: Ternyata Depok pada Masa Lampau Punya Presiden, Ini Buktinya
"Setelah lebaran rencananya mereka akan menikah," ujarnya saat ditemui TribunJakarta.com di rumah Elvy.
Ia juga menjelaskan mengenal baik Dhawiya dan calon suaminya tersebut.
"Dhawiyah saya kenal, calonnya juga kenal, kalau saya kesini sering bertemu," ujarnya.
"Calonnya itu juga baik dengan saya, orangnya ramah," tambahnya.
Perawatan Tubuh
Sebelum terjerat kasus narkotika, Dhawiya dikenal sebagai artis peran sekaligus penyanyi.
Ia pun sempat menggegerkan publik karena perubahan penampilannya.
Pada tahun 2015, Dhawiya kembali muncul di televisi dengan penampilan barunya.
Saat itu, Dhawiya menjadi bintang tamu di acara 'Pesbukers'.
Dhawiya yang dikenal memiliki tubuh subur tiba-tiba terlihat cukup langsing.
Di acara tersebut, Dhawiya mengaku bahwa dirinya sempat menjalani program diet.
Baca: Berbagai Pernak-pernik Terkait dengan Persija Mudah Ditemui di Kawasan GBK
Program diet itu dinamakan 'Diet Karbo', yang mana dirinya harus mengurangi konsumsi karbohidrat.
Program diet tersebut cukup berhasil menurunkan berat badan hingga 29 kilogram.
Dilansir dari Alodokter, menjalankan diet karbo memiliki manfaat sekaligus berbahaya.
Penelitian menunjukkan jika diet rendah karbohidrat diduga lebih ampuh dalam menurunkan berat badan di tahun pertama dibanding diet rendah lemak.
Tapi setelah satu tahun, penurunan berat badan antara dua jenis diet ini sama.
Diet karbohidrat diduga aman dilakukan dalam jangka pendek.
Namun, belum jelas apakah ada risiko kesehatan jangka panjang yang ditimbulkan.
Ini karena kebanyakan penelitian berlangsung kurang dari satu tahun.
Baca: Setelah Raju Dangdut, 3 Anak Elvy Sukaesih dan 1 Menantu yang Hamil 6 bulan Terciduk Pesta Narkoba
Diet rendah karbohidrat pun diduga dapat membantu mencegah atau memperbaiki kondisi kesehatan yang serius.
Kondisi itu seperti sindrom metabolik, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan penyakit kardiovaskular.
Diet karbohidrat juga bisa meningkatkan kolesterol baik HDL.
Nah, di sisi lain diet karbohidrat bisa berbahaya jika asupan karbohidrat dikurangi secara tiba-tiba dan drastis.
Berbagai efek samping seperti kelelahan, sakit kepala, bau mulut, lelah, sembelit, atau diare mungkin akan dialami.
Selain itu, dalam jangka panjang diet karbohidrat dapat menyebabkan tubuh kekurangan serat, vitamin atau mineral.
Baca: Kronologis Penangkapan, Dhawiya Ditangkap Saat Menghisap Sabu
Hal tersebut dapat menyebabkan tulang keropos, dan meningkatkan gangguan pencernaan, serta risiko berbagai penyakit kronis.
Diet karbohidrat pun tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena dapat tidak aman bagi bayi dalam kandungan.
Jika kamu masih ingin melakukan diet karbo untuk menurunkan berat badan.
Lebih baik konsultasikan ke dokter agar lebih aman. (*)