Pembunuh Balita di Pasar Rebo Tertangkap

Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil menyita satu unit telepon genggang, uang tunai sebanyak Rp 300 ribu, dan satu buah tas berwarna coklat.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Pelaku Pembunuhan Balita di Pasar Rebo TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Polres Jakarta Timur berhasil menangkap pelaku penganiayaan wanita dan pembunuhan anak berusia lima tahun di Jalan Lewa Rt 03/10, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pelaku bernama Osman berhasil diringkus satuan Reserse Mobil (Resmob) Polres Jakarta Timur di Cianjur sekira pukul 13.30 WIB.

"Ya benar kemarin pelaku sudah tertangkap," ujar Kepala Humas Polres Jakarta Timur, Kompol Wasiem saat ditemui TribunJakarta.com di Polres Jakarta Timur, Senin (19/2/2018).

Baca: Polisi Belum Mendapat Informasi Kepulangan Rizieq Shihab

Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil menyita satu unit telepon genggam, uang tunai sebanyak Rp 300 ribu, dan satu buah tas berwarna coklat.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak Febrianto tewas dibunuh seseorang pria.

Tak hanya itu, sang ibu bernama Masniya juga mengalami penganiayaan dengan dipukul kepalanya menggunakan tabung gas tiga kilogram.

Ketua RT 03/10, Suparno me‎ngatakan, pelaku diduga seorang pekerja di sebuah konveksi yang berada tak jauh dari warung Masniya.

"Info yang saya dapat, pelaku sekitar Pukul 00:30 WIB datang ke warung Masniya ingin numpang tidur karena konveksi sudah dikunci," kata Suparno kepada wartawan TribunJakarta.com di lokasi, Minggu (11/2/2018).

Baca: Nama Syahrini Disebut Dalam Surat Dakwaan Kasus Penipuan First Travel

Berdasarkan keterangan dari Masniya kata Suparno, awalnya Masniya sempat menolak pelaku untuk bermalam di warungnya.

Namun, akhirnya memperbolehkan sang pelaku tidur bersama ia dan anaknya.

"Katanya anaknya juga sempat main hape sama pelaku," ujar Suparno.

Saat sedang tertidur, kemudian Masniya mendengar ada suara dari tempat sang anak dan pelaku tidur.

Betapa kagetnya, ketika ia bangun ternyata sang anak sudah terbujur kaku usai dicekik pelaku.

"Katanya Masniya itu juga sempat dicekik sama pelaku agar tidak teriak," jelas Suparno.

Namun, Masniya nekat berteriak hingga membuat pelaku panik dan melempar tabung gas 3 Kg ke kepala Masniya.

"Sampai sobek kening Masniya akibat dipukul pakai tabung gas," ujar Suparno.

Usai melakukan pembunuhan, pelaku pun langsung melarikan diri.

"Pas denger teriakan warga langsung datang ke lokasi tapi pelaku sudah kabur," kata Suparno.

Suparno membeberkan detik-detik sebelum Febrianto tewas dan pelaku melemparkan gas elpiji kemasan tiga kilogram ke arah Masniya.

"Sekitar pukul 00.30 WIB pelaku mengetuk warung korban yang sudah ditutup. Mungkin mereka saling kenal, lalu si ibu membuka pintu dan mempersilakannya masuk," cerita Suparno kepada TribunJakarta.com, Senin (12/2/2018).

Saat itu pelaku tak langsung meminta izin menginap di warung Masniya tapi lebih dulu memesan mi instan.

"Korban bercerita awalnya hanya minta dibuatkan mi instan, kemudian setelah itu malah minta menginap," beber Supeno.

Masniya mulanya sempat menolak, tapi akhirnya mempersilakan pelaku menginap dan tidur bersama anaknya.

Keduanya sempat bermain telepon seluler, tapi Masniya memilih tidur di sela barang daganganya.

"Korban menolak, katanya takut dimarahi ketua RT kalau ketahuan. Tapi akhirnya mempersilakan tidur dengan anaknya," ia menambahkan.

Ketua RT 03/10 itu juga mengaku agak heran, karena ibu korban mau menerima tamu malam-malam dan menduga mereka sudah saling saling sebelumnya.

Supeno mengaku bingung, tamu yang datang tengah malam ke warung tetap Masniya terima.

"Saya rasa mereka sudah saling kenal," kata dia.

Setelah kejadian ini Supeno mengimbau warga RT 03/10 tidak menerima tamu malam meski sudah kenal.

Insiden itu terjadi di kediaman Masniya, Jalan Lewa Rt 003/10 Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Minggu dini hari, 11 Februari 2018.

Saat dilakukan penangkapan, OJ sempat berusaha melawan dan melarikan diri. Atas hal tersebut, anggotanya menembak kaki OJ agar tidak membahayakan petugas

"Selama pelariannya, dia memang selalu pindah-pindah, bukan ke rumah keluarga tapi ke teman-temannya," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan, Senin (19/2/2018).

Menurut Sapta, OJ ditangkap saat sedang menginap di rumah rekannya. Dari penangkapan tersebut, pihaknya menyita uang tunai sebanyak Rp300 ribu, selempang milik korban dan ponsel yang diduga juga milik korban.

"Saat ini pelaku diamankan di Polres Metro Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

OJ membunuh balita berinisial F pada Minggu (11/2/2018). Ia juga menganiaya ibu kandung F, Masniya (39). OJ memukul pada bagian kepala menggunakan tabung gas 3 kilogram.

Dari keterangan sementara korban, OJ membeli mi instan di warung korban. Tanpa sebab yang jelas pelaku meminta menginap dan tidur bersama anak korban yang berusia tidak lebih dari 5 tahun tersebut. Masniya tidak mengizinkan hingga terjadi cekcok.

Saat cekcok, pelaku memukul ibu korban dengan tabung gas 3 kilogram hingga menyebabkan luka di dahi. Pelaku juga membunuh sang anak.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved