Berbagai Kisah Novel Saat Menjadi Penyidik KPK Dari Kasus Sarang Burung Walet Hingga e-KTP
Diketahui, Novel kembali ke Tanah Air dalam proses pemulihan sambil menunggu operasi mata tahap kedua di Singapura.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Beberapa jumlah uang diberikan kepada Akil untuk mempengaruhi putusan perkara permohonan keberatan atas hasil pilkada di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Awalnya, Akil meminta Rp 6 miliar kepada Rusli lewat pengacara Rusli.

Setelah melakukan pemeriksaan intensif, Akil, Chairun Nisa dan Cornelis Nalau ditetapkan sebagai tersangka.
Total kerugian negara di kasus ini adalah Rp 46 miliar dan pencucian uang sebesar Rp 181 miliar.
Usai Penyerangan Novel Tetap Tidak Takut Memberantas Korupsi
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, telah tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan usai menjalani serangkaian pengobatan di Singapura pada Kamis (22/2/2018).
Novel Baswedan bersama pimpinan KPK, Laode M Syarif, mengungkapkan penyerangan terhadap dirinya tidak membuat dirinya takut membela pemberantasan korupsi.
"Penyerangan terhadap diri saya ini, tidak membuat kelemahan tetapi ini menjadi penyemangat terhadap diri saya. Apabila kejadian yang menimpa saya membuat takut, maka ini kemenangan bagi pelaku," tukasnya.
Ia melanjutkan kasus yang menimpa dirinya sebagai pelecut semangat untuk mengungkapkan kasus tersebut.
"Saya harap pegawai KPK Aktivis dan penegak hukum tetap semangat membantu pemberantasan korupsi agar semakin berani," pungkasnya pada awak media di lobi gedung Merah Putih KPK.
Novel Baswedan juga berterimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung dan membantunya selama proses penyembuhan.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat RI Presiden dan wakil presiden yang telah memberi dukungan terkait pembiyaan selama di Singapura,"ujarnya