Sepinya Pembeli, Pedagang Sampai Menginap di Lokasi  Binaan Taman Kota Intan Tidak Cukup Penghasilan

Mereka saling bercerita tentang sepinya lokbin yang menjadi tempat mereka mencari nafkah

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA/NOVIAN ARDIANSYAH
lokasi binaan (lokbin) Taman Kota Intan, Jalan Cengkeh, Jakarta Barat 

Lebih kurang sudah sebulan Linda harus tinggal dan menetap di kios lokbinnya karena tak bisa bayar sewa kontrakan.

"Sekarang saya juga tinggal di sini ya. Di situ punya saya tidur di situ," ucap Linda seraya menunjukan di mana letak kios yang ia tempati.

Sebelumnya, Linda mengontrak di sekitar Jalan Tongkol, Kota Tua.

Di sana ia mengontrak dengan uang sewa yang harus dibayar per bulannya sebesar Rp 600 ribu.

"Ngontrakknya kemarin di Jalan Tongkol. Rp 600 ribu per bulan. Di Jakarta susah cari yang murah, paling kalau ada yang Rp 400 ribu tapi ya kondisinya begitu," kata Linda.

Ia pun bercerita selalu digigit oleh nyamuk setiap malamnya saat harus tidur di kios lokbin.

"Nih kaki pada begini gara-gara dinyamukin, jadi kalau ada nyamuk gigit saya pasti selalu garuk sampai luka gini," tutur Linda sambil memperlihatkan lukanya yang berada di sekitar lutut kaki kanan.

"Makanya pakai celana panjang tidurnya pakai kaos kaki," timpal Sri menanggapi keluhan Linda akan gigitan nyamuk setiap malamnya.

Menurut mereka ada beberapa faktor yang menyebabkan sepinya pembeli yang datang ke lokbin Taman Kota Intan.

Pertama itu karena lokasinya yang berada jauh dari kawasan wisata Kota Tua.

"Bagaimana orang mau pada ke sini, dari sana ke sini jauh. Katanya orang kalau jalan ke sini terus balik lagi ke Kota Tua sudah lapar lagi karena jauhnya," kata Sri.

Yang kedua, mereka juga mengeluhkan tentang keberadaan para pedagang yang masih berjualan di sekitar kawasan wisata Kota Tua.

"PKL juga masih banyak di sana jadi orang yang datang lebih pilih makan di sana, seharusnya ditertibkan," kata Sri.

Mereka berdua berharap, nantinya ke depan ada solusi yang diberikan agar banyak pembeli datang ke lokbin.

"Ya janji-janjinya saja ada omongan-omongan mau ada ini itu tapi nayatanya sampai sekarang belum ada juga," ucap Linda.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved