Cerita Buwas Mengisi Masa Pensiun Otak Atik Mobil Sampai Berburu ke Hutan
Jenderal polisi itu menyemprotkan air dari selang, memberi air sabun dan mengelap setiap bagian luar mobil tersebut.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
"Jadi, saya merawat ayam di depan dan di belakang, kadang-kadang kalau pagi, dia berkokok, serasa saya ada di kampung halaman," ucap Buwas.
Di halaman depan rumah mertuanya itu memang tampak tiga sangkar beserta tiga ayam jantan berwarna putih di dalamnya.
Baca: Presiden Joko Widodo Ngevlog Latihan Tinju di Istana Bogor
Selain itu, tampak juga beberapa tanaman dengan dedaunan hijau menghiasi depan rumahnya. Meski lama tinggal di kota besar, Buwas mengaku masih merindukan suasana kampung halamannya, di Pati, Jateng.
"Saya kan orang dari kampung. Jadi suasana kampung kan (saya) sangat merindukan," tukasnya.
Heru Winarko Gantikan Buwas
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memilih Irjen (Pol) Heru Winarko sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) atas alasan integritas.
Presiden menilai Heru memiliki karena latar belakang institusi asal, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Yang paling penting dari sisi integritasnya. Karena peredaran narkoba, duitnya gede sekali, omzetnya gede sekali, gampang menggoda orang untuk berbuat tidak baik," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Jokowi juga menunjuk Heru sebagai pengganti Komjen Budi Waseso dengan harapan BNN menjadi lembaga yang lebih profesional dari sebelumnya.
"Kita ingin BNN memiliki standard-standard yang baik seperti yang Pak Heru sudah terapkan di KPK. Ada standard-standard yang dibawa dari KPK ke BNN," ujar Jokowi.
"Ada standard good governence dan standard tata kelola organisasi," lanjut dia. Dengan demikian, kinerja BNN juga diharapkan lebih baik lagi.
Jokowi menyebut, tantangan BNN ke depan masih sama, bahkan bertambah, yakni soal bagaimana mencegah barang haram itu masuk ke Indonesia sekaligus menurunkan jumlah penyalahguna narkoba.
"Tantangannya, yang jelas agar semakin sedikit narkoba yang masuk. Kemudian juga menurunkan sebanyak-banyaknya pengguna. Dari sisi rehabilitasi baik, dari sisi pencegahan agar barang yang masuk juga baik," ujar Jokowi.
Pelantikan Heru yang dilaksanakan di Istana Negara Jakarta, Kamis pagi, diawali pembacaan surat Keputusan Presiden mengenai pengangkatan Heru.
"Keputusan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan kepala BNN," ujar Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Cecep Setiawan.
"Mengangkat Irjen (Pol) Heru Winarko SH sebagai kepala BNN terhitung sejak saat pelantikan dan kepadanya diberikan tunjangan jabatan setara eselon 1A sesuai peraturan perundangan," lanjut dia.
Baca: Ini Rekayasa Lalulintas Saat Karnaval Cap Go Meh di Glodok Berlangsung
Heru merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985.
Rekam jejak kariernya di kepolisian diawali dengan menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat. Heru kemudian bertugas di Mabes Polri dan beberapa kali menempati posisi.
Dia menjabat sebagai Wakil Direktur (Wadir) II Ekonomi Khusus (Eksus) Bareskrim Polri pada 2009 dan Wadir III tindak pidana korupsi pada 2010.
Dari Bareskrim, Heru kemudian ditunjuk untuk menjadi Asisten Deputi (Asdep) 4/ V Kamnas Kemenko Polhukam pada tahun 2010. Dua tahun kemudian, dia dipercaya menjabat sebagai Kapolda Lampung menggantikan Brigjen Pol Jodie Rooseto.
Tiga tahun berselang, Heru kembali ke Kemenko Polhukam. Dia ditunjuk sebagai staf khusus Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan.
Dia merupakan staf ahli bidang ideologi dan konstitusi Menko Polhukam.
Pada September 2015, Heru dilantik sebagai Deputi Penindakan KPK hingga akhirnya ditunjuk Presiden Jokowi pada hari ini sebagai Kepala BNN.
Sebelumnya, ada 3 nama yang diisukan menjadi Kepala BNN, antara lain Kalemdikpol Polri Komjen Moechgiyarto, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, dan Deputi Penindakan KPK Irjen Heru Winarko.
Soal pergantian Komjen Budi Waseso (Buwas), Jokowi sudah menerima masukan dari pihak terkait, seperti Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Berikut jejak karier Irjen Heru di antaranya:
Kapolres Metro Jakarta Pusat
Penyu Tk II Dit II/Eksus Bareskrim Polri (2009)
Wadir II/Eksus Bareskrim Polri (2009)
Wadir III/Tipikor Bareskrim Polri (2010)
Asdep 4/V Kamnas Kemenko Polhukam RI (2010)
Kapolda Lampung (2012)
Staf Ahli Bidang Ideologi dan Konstitusi Menkopolhukam (2015)
Deputi Penindakan KPK (2015)
Kepala BNN