3 Tahun Terakhir, Persada Sebut 147 TKI asal NTT Meregang Nyawa di Malaysia
Bahkan tak jarang terbetik kabar sejumlah TKI tewas mengenaskan di tangan majikannya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri merupakan pahlawan devisa negara.
Namun, jaminan keselamatan mereka saat bekerja hingga kini masih dipertanyakan.
Bahkan tak jarang terbetik kabar sejumlah TKI tewas mengenaskan di tangan majikannya.
Baca: Polisi Minta Driver Ojek Online Tersangka Pengrusakan Mobil Serahkan Diri
Begitulah yang ingin disampaikan Johannes Gor, selaku Ketua Perhimpunan Satu Darah Indonesia (Persada) di depan pintu gerbang Kedubes Malaysia, Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Menurutnya, kasus yang belakangan ini menewaskan Adeline TKI asal Kupang, NTT merupakan bencana kemanusiaan.
"Kami harus bersikap tegas kepada teman-teman kami yang mengalami penindasan di Malaysia. Kasus Adeline adalah salah satu contoh bentuk-bentuk perdagangan manusia," kata Johanes pada Senin (5/3/2018).
Baca: Ditegur Menteri Susi, Airin Akan Tinjau Ulang Pabrik yang Cemari Situ di Tangerang Selatan
Johannes pun mengeluarkan bukti-bukti lain mengenai penindasan yang dilakukan oleh para majikan TKI di Malaysia.
"Untuk itu saya akan mengeluarkan data berdasarkan data dari Persada. Dalam kurun waktu 2015-2018 tercatat sebanyak 147 TKI tewas di tangan majikannya," protes Johannes.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, massa demonstran kian memadati pintu gerbang Kedubes Malaysia.
Tampak juga ratusan pihak kepolisian turut mengamankan jalannya orasi tersebut untuk mencegah massa bertindak anarkis.
