Korban Kekerasan Seksual Harus Diberikan Pemulihan Psikologis
Hal itu kata Aminah bisa berindikasi pada luka psikologis pada anak yang telah menjadi korban kekerasan seksual
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kekerasan seksual yang diderita anak terkadang masih jadi hal yang tabu atau sulit untuk diungkap.
Hal itu disebabkan, masih terdapat pola pikir di masyarakat yang merasa malu ketika ingin melapor temuan kasus kekerasan seksual karena dianggap aib sehingga urung dilaporkan.
Min Aminah Kabid Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Perempuan dan anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi mengatakan, tindakan pembiaran dalam artian tidak melapor akibat peristiwa kekerasan seksual terhadap anak merupakan sebuah tindakan yang salah.
"Kasus itu banyak sebenarnya tapi yang melapor kadang malu kadang aib jadi tertutup," kata Aminah kepada TribunJakarta.com, Rabu (7/3/2018).
Hal itu kata Aminah bisa berindikasi pada luka psikologis pada anak yang telah menjadi korban kekerasan seksual.
"Tapi kita tentu buat agenda sosialisasi ke masyarakat, kita buat bagaimana kasus terhadap anak agar segera dilaporkan agar cepat ditangani, jangan sampai dampak psikologis pada anak yang menjadi korban bisa berakibat buruk untuk tumbuh kembangnya secara psikologis," jelas Aminah.
Baca: Selama 2018, Terjadi 10 Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Kota Bekasi
Dampak yang dapat ditimbulkan lanjut Aminah, bukan hanya pada dampak traumatik, tapi lebih dati itu, ada hal-hal secara psikologis terganggu.
Menurut dia, dampak yang paling ditakutkan yakni ketika anak yang menjadi korban kekerasan seksual mengalami luka psikologis dan berindikasi untuk melakukan hal serupa kepada anak lain.
"Bisa jadi awalnya korban, mungkin, karna dua tiga kali jadi korban dia merasa kesal atau apa, akhirnya dia malah mencari korban lain dan akhirya malah jadi pelaku baru, itu yang kitan takutkan," tuturnya.
Pihaknya selalu berusaha untuk terus mensosialisasikan agar orang tua dan lingkungan sekitar peka dan peduli akan keselamatan anak.
"Kami dalam artian informasi ke masyarakat, bukan kita harus curiga tapi kita harus waspada perlu peningkatan pengawasan orang tua ke anak," tegasnya.