Perempuan Tak Waras Tusuk Ustaz Saat Salat: Kronologi sampai Pengakuan Korban dan Kakak Pelaku
Sedangkan pelaku, yakni Vi (28), dibekuk warga dan sempat diinterogasi sebelum diamankan petugas Polsek Sawangan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Setelah bercerai dia pindah ke Perumahan BSI ini tahun 2011," jelas Lola.
Lola mengaku tak mengetahui pasti penyebab adiknya menjadi kurang waras. Dia membantah ada faktor keluarga dan faktor ekonomi sebagai penyebabnya.
"Sebab, tidak setiap hari adik saya mengalami gangguan jiwa. Hanya sewaktu-waktu saja. Biasanya, kalau dilihat normal-nomal saja. Tapi kalau lagi kerasukan, ya begitu, ngamuk dan marah-marah ke warga," paparnya.
Menurut Lola, tetangga sekitar mengetahui kondisi Vivi.
"Kalau lagi normal, dia ngobrol dan bergaul biasa dengan warga. Tapi kadang kalau kumat ya, warga menyingkir," cetusnya.
Meski begitu, Lola mengaku kaget saat mendengar adiknya menusuk Ustaz Abdul Rachman.
"Sebelumnya tidak pernah dia mengamuk kalau kumat sampai menusuk. Paling hanya memukul biasa saja," terang Lola.
Kini Lola mengaku pasrah atas nasib adiknya, dan menyerahkan semuanya ke polisi.
Kronologi Versi Bendahara Masjid

Salah satu saksi mata Choeroni selaku imam masjid saat salat berlangsung, mengatakan pelaku bernama Vivi dikenal kurang waras.
Peristiwa itu terjadi pada pukul 05.00 WIB.
Korban bernama Abdul Rachman dikenal sebagai ketua RT 05 RW 06 Perumahan Bumi Sawangan Indah 1 dan ustad guru ngaji remaja, Pengasinan, Sawangan, Depok.
Saat kejadian berlangsung Choeroni mendengar suara gaduh saat dimulainya salat subuh tersebut.
"Pelaku sudah datang dari salat subuh sebelum berlangsung tetapi korban belum datang, kejadiannya itu pas saya lagi takbir tidak lama sebelum kejadian tersebut anak korban sehabis mengambil wudhu teriak bapak awas pak tetapi korban langsung ditusuk," ujar Choeroni bendahara masjid Masjid Darul Muttaqin.
Pada kejadian tersebut pelaku yang melakukan salat dibelakang membawa tas berisikan handphone dan pisau.