Tak Kalah Kontroversial, Perempuan Pendukung Jokowi Ini Bakal Gantung BH di Tiang, Desak Mabes Polri

Ketua P4, Diana Murni Payapo, melontarkan pernyataan kontroversial di depan publik dalam polemik ijazah Jokowi yang diduga palsu.

tangkapan layar Kompas TV dan Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati
DESAK MABES POLRI - Ketua P4, Diana Murni Payapo mendesak Mabes Polri untuk segera menangani polemik ijazah palsu Jokowi. (tangkapan layar Kompas TV dan Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Organisasi Persatuan Perempuan Peduli Pancasila (P4), Diana Murni Payapo, melontarkan pernyataan kontroversial di depan publik dalam polemik ijazah Jokowi yang diduga palsu. 

Diana, sebelumnya bakal mengancam akan mengerahkan massa pendukung Jokowi, untuk hanya mengenakan bra (BH) dan celana dalam di depan Mabes Polri

Tujuan mereka untuk mendesak agar Polri segera menetapkan kubu Roy Suryo Cs, yang menuding ijazah Jokowi palsu, agar ditetapkan sebagai tersangka dan menghentikan perundungan terhadap Presiden ke-7 RI tersebut. 

Namun, belakangan, ia mengubah bentuk protes mereka ke depan Mabes Polri

Diana berencana berunjuk rasa sembari menggantung BH dan celana dalam di tiang bambu depan Mabes Polri jika pihak kepolisian masih juga lamban dalam penanganan kasus tersebut. 

"Kalau memang sampai Mabes Polri tidak menetapkan status hukum bagi Roy Suryo karena ini sudah terjadi perpecahan di antara anak bangsa, maka kita turun demo sambil menggantungkan celana dalam dan BH di tiang bambu. Ini sebagai bentuk rasa sakit hati kita masalah tidak pernah selesai," kata Diana seperti dikutip dari Kompas TV yang tayang pada Kamis (9/10/2025). 

Pendukung Jokowi mendesak pihak Mabes Polri agar tidak ragu dan segera memutuskan siapa pihak yang bersalah.

Sejauh ini, Diana menilai sikap Polri terkesan bimbang dalam mengambil keputusan.  

"Sebagai pendukung Jokowi, ya kita kan merasa bahwa, 'Kok Mabes Polri tidak bisa menyelesaikan masalah ini gitu loh. Biar tidak berlarut-larut, kalau Pak Jokowi salah, ya kita silakan disalahkan, gitu loh," katanya. 

"Jadi, tergantung Mabes Polri. Apa mau di SP3, apa mau dilanjut, harus diputuskan supaya tidak bimbang dan tidak terjadi perpecahan," pungkasnya. 

Pendukung Jokowi nekat buat 'aksi gila'

Sebelumnya, seorang pendukung Jokowi belakangan ini melontarkan pernyataan yang mengejutkan jika kepolisian tidak segera menindak Roy Suryo Cs yang selama ini melakukan perundungan terhadap Jokowi

Ia mengancam akan mengerahkan 500 perempuan untuk turun ke Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) dengan hanya mengenakan BH dan celana dalam. 

Aksi tersebut disebut sebagai bentuk protes karena pihaknya merasa kecewa Jokowi terus menerus dirundung di media sosial tanpa ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum. 

"Jadi, kalau bisa Mabes Polri cepat menyelesaikan ini, kalau tidak saya organisasi perempuan, kita lima ratus perempuan berencana akan turun memakai BH dan celana dalam untuk Mabes Polri. Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari di-bully," ujar perempuan itu dalam sebuah konferensi pers dikutip dari Instagram @kata_hati165. 

TURUN PAKAI BH - Politikus PDIP Guntur Romli merespons terkait pernyataan seorang pendukung Jokowi yang ancam demo hanya memakai BH dan celana dalam ke depan Mabes Polri. (Kompas.com/Tria Sutrisna dan tangkapan layar Instagram kata_hati165).
TURUN PAKAI BH - Politikus PDIP Guntur Romli merespons terkait pernyataan seorang pendukung Jokowi yang ancam demo hanya memakai BH dan celana dalam ke depan Mabes Polri. (Kompas.com/Tria Sutrisna dan tangkapan layar Instagram kata_hati165). (Kompas.com/Tria Sutrisna dan tangkapan layar Instagram kata_hati165)

Ucapan kontroversial itu pun menjadi viral di media sosial. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved