Ditantang Jadi Calon Presiden, Cak Imin: Kalau Lihat Jaket Merahnya, Saya Berani
Baginya keberanian yang dimilikinya untuk jadi calon wakil presiden dan calon presiden merupakan bagian dari kewajiban untuk menindaklanjuti peluang.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengklaim dirinya berani menjadi calon presiden di Pemilu 2019 nanti.
Tantangan tersebut ditanyakan oleh Najwa Shihab selaku Host Mata Najwa.
Berdasarkan video di akun YouTube Najwa Shihab, saat itu sosok Cak Imin begitu panggilan akrabnya ditantang oleh Mata Najwa, "Berani gak jadi capres?"
Baca: Rizal Ramli Lagi dan Lagi Deklarasi Calon Presiden, Punya Modal Apa?
Baca: Anak Bos Matahari Punya Gaya Hidup Sustainable Suzy, Apa Itu?
Sontak sosok yang memakai peci hitam tersebut mengatakan, "Kalau lihat jaket merahnya, mana ada rasa takut, saya berani jadi capres."

Dirinya mengatakan sore kemarin bertemu para pemimpin redaksi dan dirinya mendeklarasikan diri sebagai calon wakil presiden republik Indonesia.
"Tiba-tiba malam ini ada tawaran yang lebih tinggi, berarti kira-kira bayangan saya kerja keras saya ada gunanya sehingga Mata Najwa tertarik untuk menaikkan jadi capres," ucapnya sembari tertawa.
Baginya keberanian yang dimilikinya untuk jadi calon wakil presiden maupun calon presiden itu merupakan bagian dari kewajiban untuk menindaklanjuti peluang itu.
Tak hanya itu, dirinya juga menjelaskan kelebihan yang dimilikinya.

"Saya ini aktivis, saya di dunia politik tidak datang tiba-tiba. Bahkan saya ibarat pesawat, pernah di eksekutif dan legislatif, sudah lengkap," tuturnya.
Baca: Alasan Mahfud MD Tak Akan Aktif Kampanye Jadi Cawapres
Baca: Usai Terciduk, Rumah Roro Fitria Bau Kandang Ayam Hingga Banyak Ulat Bulu
"Dibandingkan yang lain, rugi berarti kalau tidak mengajak anda?," tanya Najwa.

"Oh, tentu!" ucap Cak Imin dengan percaya diri.
Dirinya menjelaskan apabila sering mengingatkan para pendukung Jokowi terkait bahaya elektabilitas Jokowi apabila pilih wapres yang salah maka bisa kalah.
Wapres yang tepat itu Muhaimin Iskandar.
Ketika ditanya apakah memang keberaniannya tersebut hanya di nomor dua.
Baca: Ketemu Netizen yang Nyinyirin Dirinya, Mulan: Saya sih Pemaaf
Baca: Marion Jola Meninggalkan Indonesia Idol, Maia Estianty: Manja Kamu Tuh Lucu
"Jadi yang hebat sebenarnya Pak Jokowi?," ucap Najwa.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu mengatakan PKB merupakan pendukung Jokowi sehingga harus ada tata kramanya.
"Jangan sampai saya bersaing dengan Pak Jokowi," ucapnya.
Baca: Messi Boleh Samai Ronaldo Cetak 100 Gol, Tapi Masih Kalah Dari Hal Ini
Baca: Anies: Alhamdulillah 3 kali Saya Lihat Persija di Kandang, Menang
Baca: Berkas Perkara Jennifer Dunn Dilimpahkan ke Kejati DKI Hari Ini
Atas hal tersebut maka Cak Imin memilih mendeklarasikan dirinya sebagai calon wakil presiden bukan sebagai calon presiden.
Lalu Presidennya siapa?

Cak Imin menceritakan sosok presiden yang akan bersamanya nanti merupakan hasil dari Istikharahnya dan kajian.
"Pak Jokowi kalau salah pilih cawapres bisa kalah, apalagi pilih nonpartai. Kalau memilih yang tepat, sudah ada partainya, bisa menang." blak-blakan Cak Imin.
"Jadi Anda mengancam pak Jokowi untuk memilih Anda?" tutur Najwa sambil tersenyum.
Dirinya mengkisahkan kalau partai yang dipimpinnya yakni PKB, punya massa 11 juta yang bisa berpengaruh signifikan terhadap kemenangan di Pilpres 2019.
"Siapa pun yang didukung PKB pasti menang," tuturnya.
"Bukan hanya itu. Kalau saya nggak dipilih (menjadi cawapres Jokowi), saya bisa nyapres lho nanti," ucap Cak Imin seraya disambut tawa penonton di studio.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menilai berhasil atau tidaknya Cak Imin menjadi cawapres Jokowi tidak bergantung pada Jokowi, melainkan ke partai-partai pendukung Jokowi.

Siapa pun sosok cawapres Jokowi pada 2019 memiliki potensi besar menjadi capres pada 2024.
Baca: UU MD3 Berlaku Hari Ini, Jokowi Tak Mau Tandatangan
Baca: Pengen Punya Tas yang Tahan Lama? Begini Caranya Merawatnya
"Kalau misalnya Cak Imin dipilih (menjadi cawapres), itu ibarat memberi karpet merah kepada Cak Imin di 2024," jelas Burhanuddin.