3 Fakta Terbaru CW Ibu Asuh yang Diduga Aniaya 5 Anak dan 10 Tahun Tinggal di Hotel

Awal Maret masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan kabar seorang wanita yang diduga melakukan kekerasan pada anak asuhnya.

Tribunnews.com
Candri 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Awal Maret masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan kabar seorang wanita bernama Candri Widarta (CW) yang diduga melakukan kekerasan pada lima anak asuhnya.

Kasus ini terungkap saat salah satu anak asuh CW (60) yang berinisial FA (14) kabur.

M alias FA pada Februari 2018 kabur dan tidak kembali ke hotel (tempat mereka tinggal) setelah diminta oleh CW untuk membelikan mainan di mal Grand Indonesia.

Baca: Heboh Ayu Ting Ting Dibanting Dalam Sebuah Acara, Simak 4 Fakta Mengejutkannya

Rupanya, anak tersebut bertemu dengan Rohana, tetangga CW sewaktu tinggal di kos kosan di Kramat, Jakarta Pusat, pada 2011.

Selanjutnya, Rohana membawa M alias FA kepada Rini, seorang ibu yang berniat menjadi ibu asuh untuk M.

Mendengar penutursn FA yang kerap disiksa akhirnya, Rini membawa FA ke LPAI.

Penelusuran TribunJakarta.com berikut tiga fakta terbaru Cw ibu asuh yang di 5 Anak.

TONTON JUGA

1. Membantah Menganiaya Anak Asuhnya

"Saya difitnah. Katanya nyiksa, katanya nyekap, itu tidak benar sama sekali," ujar CW kepada wartawan.

Hal itu disampaikan CW saat hendak diperiksa sebagai saksi terlapor di Subdit Kekerasan Anak dan Perempuan (Renakta) Ditreskrimum Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Candri Widarta atau CW (60), mengaku stres dan kerap pingsan karena disebut menyekap dan menyiksa lima anak angkat atau adopsinya selama bertahun tahun di hotel.

Keluarga dan pengacara CW juga membantah bahwa perempuan berusia 60 tahun itu telah berlaku diskriminatif terhadap dua dari lima anak adopsinya.

Baca: Siapa Sangka, Bank di Indonesia Jadi Korban Skimming Terbanyak

FA, salah satu anak adopsi CW, mengatakan kepada polisi bahwa dia dan saudaranya E diperlakukan berbeda dari tiga saudaranya yang lain karena mengidap penyakit kronis.

CW Mengaku Adopsi 5 Anak atas Dasar Kemanusiaan Keponakan CW bernama Riska yakin CW, yang dia panggil Oma, berlaku adil kepada kelima anak adopsinya.

"Oma itu mengadopsi atas dasar kemanusiaan. Semua diperlakukan sama walaupun dari latar belakang keluarga yang berbeda," kata Riska di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/3/2018).

Senada dengan Riska, Kuasa Hukum CW Bambang KE membantah pengakuan FA yang menyatakan dia disuruh tidur di dalam kamar mandi.

"Kalau ada pemisahan tempat tidur, atau alat makan karena dua anak ini sakit kan wajar, seperti orang kalau sakit flu gimana sih. Tapi tidak lantas disuruh tidur di toilet," ujar Bambang.

2. Sumber Uang CW Sehingga Bisa Tinggal Di Hotel Berbintang

CW merawat kelima anak angkatnya dengan berpindah pindah hotel mewah selama sepuluh tahun terakhir.

Dan biaya penginapannya mencapai Rp 12 miliar.

CW menceritakan ada dua sumber pemasukannya untuk biaya penginapan dan keperluan sehari hari dirinya dan kelima anak asuhnya di hotel.

Pertama, ia bekerja sebagai seorang stigmata atau pengobatan tradisional. Kedua, adanya bantuan dana dari gereja.

Sebagai seorang Ia stigmata, CW mengaku dapat menyembuhkan penyakit seseorang.

Baca: Chikita Meidy Sudah Siap Menuju Tahap Selanjutnya Sesudah Capai Tujuan Ini

Dan biasanya ia mendatangi pasien jika ada orang yang membutuhkan jasanya.

"Ahli pengobatan tradisional. Pengobatan stigmata di Katolik ada," ujarnya.

Meski CW dan anak anaknya tinggal di Le Meridien sejak tahun 2015 dengan membayar Rp 3 juta setiap malam, dirinya tetap dapat melunasi pembayaran tersebut.

Menurutnya, biaya penginapan di hotel berbintang lima seperti di Hotel Le Meriden yang mencapai Rp 3 juta per malam justru paling banyak berasal dari bantuan dari pihak dan jemaat gereja.

"Orang gereja yang bantu," kata dia.

3. Hanya FA yang Mengaku Disiksa CW

FA (14), anak adopsi yang kabur dari Hotel Le Meridien di Jakarta Pusat mengaku mengalami kekerasan fisik, sedangkan empat anak yang lain mengaku tak pernah mengalami kekerasan fisik.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com Kepala Panti Sosial Marsudi Putra Handayani (PSMPH) Neneng Haryani mengatakan, bahkan 2 dari 5 anak adopsi CW (60) mengaku ingin kembali bertemu perempuan paruh baya tersebut.

"Memang yang perempuan dan satu lagi, si SA. Mereka bilang, 'Bisa enggak, ya, kami balik lagi ke sana'," ujar Neneng saat dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/3/2018).

Baca: Menteri Susi Pudjiastuti Tak Habis Pikir Ada Perempuan Berdandan Selama 1 Jam

Kepada Neneng, 2 anak adopsi itu merasa CW merupakan sosok penting untuk mereka.

Anak-anak tersebut telah diadopsi CW sejak kecil. Kedua anak tersebut merasa tidak pernah sekalipun diperlakukan kasar.

Mereka menganggap pantas menerima hukuman jika berbuat salah.

"Jadi mereka merasa Ibu CW ini positif untuk mereka. Mereka dihukum untuk penerapan disiplin," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved