Gaji Rp 21 Juta per Hari, Inilah Kualifikasi Menjadi Tukang Las Bawah Air

Dan jika dikalikan 22 hari kerja dalam satu bulan saja, maka seorang 'underwater welder' dapat menghasilkan Rp462 juta per bulan!

Editor: Erik Sinaga
Tukang las bawah air. | Credit: Welding Helmet 

TRIBUNJAKARTA.COM- Banyak orang ingin mempunyai pekerjaan yang berpenghasilan tinggi.

Salah satu pekerjaan yang berpenghasilan tinggi dan jarang diketahui orang adalah tukang las bawah air.

Baca: Abu Tours, Gagal Berangkatkan 86 Ribu Jemaah Hingga Pemilik yang Sebut Maskapai Qatar Awal Masalah

Tahukah Anda bahwa banyak hal yang menarik mengenai pekerjaan ini? Berikut 10 Hal menarik mengenai tukang las bawah air yang jarang diketahui orang.

1. Pengelasan bawah air dibayar tinggi

Ya, tukang las bawah air memang dibayar tinggi dan dibayar per jam.

Tentu saja hal ini sebanding dengan banyak resiko yang bisa dia dapatkan.

Perlu untuk diketahui dalam 1 jam kerja mereka bisa dibayar hingga 200 dolar AS (kisaran Rp2,7 juta).

Baca: Sempat Tuding Pacar Gigit Bayinya, Ternyata Pelaku Adalah Ibunya, Dorong Bayi ke Rak Piring

Jika dalam sehari mereka bekerja 8 jam itu artinya mendapatkan penghasilan Rp21 juta perhari.

Dan jika dikalikan 22 hari kerja dalam satu bulan saja, maka seorang 'underwater welder' dapat menghasilkan Rp462 juta per bulan!

2. Pelatihan khusus diperlukan untuk menjadi tukang las bawah laut

Untuk bekerja pada bidang ini, mereka tidak hanya dilatih dalam pengelasan tetapi juga dilatih 'scuba diving'.

Ada beberapa akademi yang menawarkan kedua sertifikasi di atas, mereka dirancang khusus untuk pengelasan bawah laut.

Tidak semua perusahaan yang mempekerjakan tukang las bawah laut memiliki kualifikasi yang sama untuk pekerjaan beresiko tersebut.

Namun tentu saja perusahaan tidak akan memilih sembarang orang.

3. Pengelasan bawah air dapat membantu melindungi lingkungan

Ada banyak saluran pipa yang melintasi berbagai kedalaman samudera dan membawa minyak didalam saluran pipa.

Membuatnya selalu membutuhkan pemantauan dan perbaikan terus-menerus.

Baca: Tidak Terima Disebut Mencuri Listrik dan Didenda Hampir Rp 1 Miliar, PLN Dilaporkan ke Polisi

Bila ada kebocoran minyak tentu saja akan merusak alam bawah air, perusahaan juga bisa terkena imbasnya.

Pengelasan adalah cara untuk memperbaiki logam yang rusak atau melemah dan menjaga kebocoran pipa-pipa saluran minyak.

4. Alat yang diperlukan cukup berbahaya

Pengelasan di bawah air menghadapkan pekerja pada bahaya listrik.

Mereka biasanya menggunakan tiga ratus hingga empat ratus ampere arus listrik untuk menyalakan alat pengelasan.

Bentuk paling umum dari pengelasan yang mereka gunakan di sana adalah Pengelasan Busur.

Alat ini memanaskan target dan membentuk gelembung dari dekonstruksi lapisan elektroda.

Mereka mentransfer tetes logam mirip dengan penggunaan lem tetapi pada skala yang lebih kuat.

5. Adanya risiko pengelasan bawah air

Risiko utama mengambil pekerjaan di bidang pengelasan bawah air adalah aliran arus listrik.

Selain itu ada bahaya penyakit terkait dekompresi yang melibatkan jumlah tekanan dan gas yang akan dihirup saat menyelesaikan pekerjaan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bisa ada efek yang lebih parah yang melibatkan gangguan muskuloskeletal tubuh.

Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligamen, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.

6. Ilmu di balik pengelasan bawah air

Untuk pengelasan di bawah air ada tiga kemungkinan yang bisa digunakan untuk memindahkan panas.

Tiga kemungkina tersebut adalah Katoda, Anoda, dan Plasma.

7. Gelembung adalah teman dan bisa juga Musuh

Gelembung sangat penting ketika melakukan pengelasan bawah air.

Sebuah gelembung gas besar biasanya terbentuk di sekitar busur dan merupakan pelindung utama.

Mengandung tujuh puluh persen hidrogen, dua puluh lima persen karbon dioksida dan lima persen karbon monoksida.

Gelembung diciptakan oleh pembakaran fluks yang menciptakan reaksi kimia.

Meskipun gelembung yang dibuat membantu proses pengelasan, mereka kadang juga bisa menimbulkan masalah.

Lingkungan yang tidak stabil yang tak terkendali seringkali memuat gelembung terbang ke atas dan menghalangi pandangan.

Gelembung-gelembung ini juga dapat meningkatkan risiko misi yang gagal. (Adrie P. Saputra)

Berita ini telah tayang di Intisari dengan judul: Gaji Rp21 Juta per Hari, Inilah 7 Fakta Terkait Tukang Las Bawah Air yang Jarang Diketahui Orang

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved