Ditinggalkan di Panti Asuhan Karena Punya Kelainan, Wanita Ini Memutuskan Mencari Sang Orang Tua

Seorang wanita yang divonis mengidap kelainan tulang belakang ditinggalkan di panti asuhan sejak lahir.

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari | Editor: Siti Nurjannah Wulandari
scmp.com
Dang Miaomiao 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang guru prasekolah China, Dang Miaomiao harus berpisah dengan orang tua sejak lahir.

Dia ditinggalkan di panti asuhan di Luoyang Provinsi Henan Tengah sejak lahir.

Dilansir dari scmp.com pada Senin (26/3/2018), Dang ditinggalkan orang tua karena memiliki kelainan tulang belakang yakni skoliosis sejak lahir.

Namun kondisi Dang tersebut justru membuat dia mendapat sponsor di sebuah perguruan tinggi Amerika.

Setelah 12 tahun menetap di Amerika Serikat, dia memutuskan untuk segera mencari orang tua kandungnya di China.

"Saya khawatir jika saya tidak mencoba mencari keluarga saya sekarang, orang-orang yang mengenal petunjuk hidup saya akan mati, karena saya ditinggalkan lebih dari 30 tahun lalu," ujar Dang.

Menurut dokumentasi resmi pihak panti asuhan, dia dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1983.

Dang Miaomiao di panti asuhan
Dang Miaomiao di panti asuhan (scmp.com)

Pihak panti asuhan hanya memberi satu pentunjuk yakni nama marga Dang Miaomiao.

Dang erarti partai komunis dalam bahasa Mandarin sedangkan Miao adalah bahasa Chinna untuk pancang.

Kisah Dang berawal sejak dia didiagnosis mengidap kelainan tulang belakang.

Dokter pernah mengatakan bahwa jika dia tidak mendapatkan penanganan medis, dia tidak akan memiliki umur panjang.

"Mimpi saya hancur seketika saat mengetahui tentang kekurangan saya," ujar Dang.

Skoliosis mengakibatkan badannya lebih pendek dari orang dewasa.

Tinggi Dang kurang dari 1,4 meter, hal ini mengakibatkan kapasitas paru-parunya akan mudah lelah.

Saat duduk di sekolah dasar dan menengah, dia diijinkan untuk tidak mengikuti kelas olahraga karena kelainannya.

Satu hal yang membuat Dang bersemangat untuk hidup adalah ketika dia melihat beberapa teman di panti asuhan telah diadopsi.

Hal ini membuat dia berfikir untuk mulai mengubah hidupnya.

"Ketika saya tumbuh dewasa, peluang untuk diadopsi menjadi kecil dan lebih kecil," ungkap Dang kecewa.

Dang mengatakan jika dia tidak memiliki banyak teman sejak kecil, wanita yang berusia 30-an itu juga merasa tidak aman dan sering merasa kesepian.

Dang juga tidak melakukan operasi pada tulang belakangnya karena biaya yang terlalu tinggi.

Hingga pada tahun 2001 keajaiban Dang muncul.

Ketika seorang turis dari Amerika datang ke panti asuhan dan melihatnya.

Turis tersebut menawarkan untuk membiayai operasinya.

Dang Miaomiao dan Turis
Dang Miaomiao dan Turis (scmp.com)

Seketika Dang pergi ke Rumah Sakit Gulou di Kota Nanjing untuk melakukan perawatan bedah dan rehabilitasi.

Kemudian Dang belajar komputasi di Pingyuan College di Xinxiang dan setelah lulus dia diberi kesempatan untuk belajar di AS pada tahun 2005.

Dang mengikuti tiga sekolah dan perguruan tinggi di Seattle, termasuk sekolah bahasa Inggris dan universitas lokal di mana dia mendapat gelar sarjananya.

Dang memutuskan untuk mnegajar di industri pendidikan awal.

Karena dia berasal dari panti asuhan, dia bertekat untuk membantu di taman kanak-kanak.

Dang mengungkapkan bahwa dia telah memulai upaya mencari orang tua setelah membaca sebuah berita.

Dalam berita tersebut menyebut jika seorang gadis telah menemukan orang tua kandungnya dalam waktu 48 jam saja.

"Kisah mereka membuat saya berfikir mencari orang tua yang tidak diketahui sejak lahir bukan hal yang tidak mungkin," pungkas Dang. (*)

TribunJakarta.com/Siti Nurjannah Wulandari

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved