Rumah DP Nol Persen Tidak Menarik Bagi Warga Pondok Kelapa

Laporan wartawan Wartakotalive Muhammad Azzam

TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Pemerintah Provinsi DKI meluncurkan program down payment (DP) 0 persen di Jalan H Naman Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Program besutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tidak menarik oleh warga Pondok Kelapa.

Seperti yang diutarakan Lina (40), ibu rumah tangga, ia tertarik dengan program itu namun tidak tertarik dengan bentukan rumahnya.

Baca: JK, Anies Hingga Gatot Nurmantyo Melayat ke Rumah Duka Probosutedjo, Begini Kesaksian Mereka

"Kalau model rusun begini kagak. Kalau rumah tapak baru saya mau. Kalau ini enggak ada tanah enggak berhak atas tanahnya. Kalau rusunnya roboh bagaimana? Terus juga ini katanya enggak bisa untuk dijualbelikan bebas. Kalau mau pindah bagaimana," kata warga yang tinggal di dekat SMPN 252 Pondok Kelapa, Senin (26/3/2018).

Warga Pondok Kelapa lainnya, Andi (32) mengatakan, ia tidak tertarik membeli rumah 0 rupiah itu karena tidak bisa memiliki sertifikat hak tanah (SHM) tetapi hak guna bangunan (HGB).

"Kami dapat suratnya HGB bukan sertifikat, terus kalau mau dijual harus ke pihak PD Pembangunan Sarana Jaya katanya. Enggak bisa jual bebas. Capek-capek cicil puluhan tahun, pas mau dijual enggak dapat keuntungan investasinya. Kadang enggak tahu kedepannya apa mau di situ selamanya atau enggak," katanya.

Baca: Aliando Melarang Semua Supir Taksi Online Bekerja

Selain itu, kata Andi, ia melihat lokasi tersebut merupakan dekat kuburan dan dekat jalur lintas pesawat.

"Banyak ratusan penghuni satu tower. Ribet. Tinggal dikontrakkan padat saja tetangganya suka banyak yang rese bagaimana banyak begini. Sudah berisik pesawat lewat mulu, dekat kuburan lagi," katanya.