Cacing Pita dengan Panjang 10,5 Meter Ditemukan di Simalungun, Kok Bisa?

"Total yang kami temukan 171 kasus. Ada juga warga yang membuang kotoran yang kemungkinan juga ada cacing pita," terang Umar.

Editor: Kurniawati Hasjanah
KOMPAS.COM/TIGOR MUNTHE
Cacing pita ditunjukkan tim Fakultas Kedokteran UISU Medan didampingi dr Umar Zein, Senin (26/3/2018). 

Baca: Punya Bibir Kering dan Pecah-Pecah? Ini Produk Lip Balm yang Kudu Kamu Punya

Sedangkan dari Indonesia, yakni Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali; Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang; Direktorat Pascasarjana Universitas Sari Mutiara Medan; dan Departemen Farmakologi FK Universitas Methodist Indonesia Medan.

"Tim telah selesai melakukan pemeriksaan molekuler terhadap empat sampel cacing pita asal Kabupaten Simalungun, termasuk draf artikel ilmiah," kata Umar.

Selanjutnya, artikel tersebut dikirim ke WHO guna melanjutkan penelitian atas penemuan endemi taeniasis di Kabupaten Simalungun.

Sembari menunggu dukungan dari WHO, tim FK UISU akan kembali turun ke lokasi yang sama, di mana pertama kali ditemukan cacing pita di Kecamatan Silau Kahaean. (Kompas.com/Tigor Munthe)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved