Dikabarkan Segera Memblokir Aplikasi Pesan Telegram, Begini Alasan Iran Akan Melakukannya

Aplikasi tersebut digunakan secara luas selama protes massal yang terjadi pada akhir tahun lalu.

Editor: Kurniawati Hasjanah
Medium
Ilustrasi 

Telegram memiliki lebih dari 200 juta pengguna yang tersebar di seluruh dunia, menurut perusahaan tersebut layanan pesan itu mirip dengan aplikasi pesan populer lainnya seperti WhatsApp, WeChat, dan Signal yang menawarkan komunikasi melalui teks, foto, video dan panggilan telepon.

Aplikasi tersebut juga menggunakan teknologi enkripsi kepemilikan yang telah mengarahkan adanya pengajuan pertanyaan mengacu pada keamanan penggunanya.

Telegram telah mengalami pertempuran hukum dengan Dinas Intelijen Rusia, FSB, ketika menolak menyerahkan kunci penyandiannya kepada pemerintah Rusia.

Jika Telegram menyerahkan kunci sandi tersebut, berarti FSB bisa mendekripsi seluruh pesan yang dikirimkan menggunakan aplikasi itu.

Bulan lalu Telegram kalah banding di pengadilan, setelah pemerintah Rusia menuntut perusahaan tersebut menyerahkan kunci enkripsi.

Pengadilan menyetujui klaim FSB bahwa Telegram tidak bisa menjaga kerahasiaan kunci enkripsi, menurut konstitusi Rusia.

Kendati kalah banding dengan FSB, Telegram mengatakan akan terus melawan keputusan itu. (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved