8 Tanda Bahwa Kamu Ternyata Kekurangan Protein
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia kekurangan protein.
Penulis: Ananda Bayu Sidarta | Editor: Ananda Bayu Sidarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sudah diketahui bahwa protein memainkan peran penting dalam fungsi tubuh kita.
Dan jika kamu ternyata kekurangan protein, tubuhmu tentu akan menderita.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia kekurangan protein.
Terutama di Afrika Tengah dan Asia Selatan: hingga 30% anak-anak mendapatkan protein yang terlalu sedikit.
Bagaimana kamu tahu jika kamu ternyata kekurangan protein?
Mengutip dari Bright Side, berikut adalah tanda dan gejala yang berkaitan dengan kekurangan protein sehingga kamu akan tahu ketika ada masalah.
8. Ngidam Makanan
Jika kamu selalu merasa lapar dan ngidam makanan dan camilan, itu mungkin karena rendah protein, tinggi karbohidrat dan diet gula.
Masalahnya bisa jadi kamu memiliki akses tak terbatas ke makanan berkalori tinggi di mana jumlah protein lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kalori.
7. Hilangnya Massa Ototo dan Nyeri Sendi
Otot adalah sumber protein terbesar tubuh.
Kelemahan otot, nyeri, dan kehilangan massa adalah tanda kekurangan protein.
Sebuah penelitian mengatakan ini biasa ditemukan pada orang tua, protein sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
6. Masalah Kulit dan Kuku
Kekurangan protein dapat menyebabkan kukumu lemah, rapuh dan dalam beberapa kasus, kamu akan mengamati garis putih dan bercak kecoklatan pada kuku.
Kekurangan protein dapat mempengaruhi kulit juga, karena protein memungkinkan regenerasi sel, menghasilkan sel baru, dan menggantikan sel yang mati.
Jika ini terjadi, kamu akan melihat kulitmu terasa kering, bersisik dan pecah-pecah
5. Rambut Rontok
Rambut kita terdiri dari 90% protein yang dikenal sebagai keratin.
Jika kamu tidak mendapat cukup nutrisi, rambutmu akan tipis dan akan mengalami pemudaran warna.
Ini terjadi karena tubuh berhenti menggunakan protein untuk hal-hal yang tidak penting seperti pertumbuhan rambut.
4. Fatty Liver(hati berlemak)
Hati berlemak adalah salah satu gejala defisiensi protein yang paling umum dan jika tidak ditangani, dapat menyebabkan penyakit hati berlemak, menyebabkan peradangan, jaringan parut hati, dan gagal hati potensial.
Ini adalah kondisi umum pada mereka yang mengonsumsi banyak alkohol, orang gemuk, dan bahkan anak-anak.
3. Peningkatan Resiko Patah Tulang
Sama seperti otot, asupan protein yang rendah dapat memengaruhi tulang juga.
Tidak memiliki protein yang cukup menyebabkan melemahnya tulang, sehingga meningkatkan risiko patah tulang.
Ini sebagian besar karena 'Protein diperlukan untuk penyerapan kalsium dan membantu metabolisme tulang,' kata Dr.Axe.
2. Kurang Tidur
Jika kamu sulit tidur atau menderita kurang tidur, kemungkinan terkait dengan kekurangan protein.
Protein dari makanan yang kita makan bertindak sebagai blok bangunan untuk triptofan, asam amino yang menyebabkan kantuk.
Ini menunjukkan bahwa kita harus makan makanan kaya protein menjelang tidur untuk mendapatkan tidur yang lebih baik.
1. Brain Fog
Sangat penting untuk mendapatkan asupan protein yang tepat untuk mendukung fungsi otak yang sehat.
Jika kamu mengalami kurangnya motivasi, memori yang buruk atau masalah dengan mempelajari sesuatu yang baru, itu adalah tanda bahwa kamu kekurangan protein.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa dopamin, epinefrin, dan serotonin adalah neurotransmitter yang diperlukan tubuhmu untuk fokus.
Menurut USDA, asupan harian protein yang direkomendasikan minimum untuk orang dewasa adalah 56 g per hari untuk pria, 46 g per hari untuk wanita, dan untuk anak-anak, itu bervariasi dari 19 hingga 34 g tergantung pada usia mereka.
Hal ini mungkin berbeda jika kamu hamil atau sakit.
Jangan lupa makan makanan yang mengandung protein hari ini.
(TribunJakarta.com/Ananda Bayu Sidarta)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/brightside_20180407_150451.jpg)