Natanyahu Puji Serangan AS ke Suriah, Begini Faktanya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu angkat suara perihal serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah, Sabtu (14/4/2018).
Laporan Wartawan TribunJakarta, Fitri Wulandari
TRIBUNJAKARTA.COM, ISRAEL - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu angkat suara perihal serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah, Sabtu (14/4/2018).
Netanyahu pun memberi pujian atas serangan militer Uwak Sam berikut Inggris dan Perancis.
Sebab, serangan itu menjadi peringatan atas Suriah yang memberikan penyedian basis Iran di Suriah. Bagi Netanyahu keberadaan basis Iran di Suriah akan membuat negara tersebut semakin berbahaya.
"Di bawah kepemimpinan AS menjelang pagi hari ini, AS, Perancis dan Inggris menunjukkan komitmen mereka tidak terbatas pada pernyataan prinsip saja," kata Netanyahu dalam pernyataan tertulisnya.
Seorang pejabat Israel mengemukakan pemerintah Israel telah diberitahu tentang serangan tersebut. Ia menengarai peringatan jelang serangan dilakukan sekitar satu hari sebelumnya.
"Saya yakin antara 12 hingga 24 jam," jelasnya.
Tonton juga:
Hal senada dikemukakan Juru Bicara Kedutaan AS kepada Reuters. Disebutkan Israel telah diberitahu sebelum serangan terjadi.
Namun demikian, Ia enggan membeberkan rincian lebih lanjut.
Untuk diketahui, Iran ditengarai berada di balik pemerintahan Bashar Al-Assad.
Dukungan Iran tersebut menyulut kekhawatiran Israel. Sebab, dukungan itu membuat Israel kian terancam.
Apalagi, gerakan syiah melalui Hezbullah memiliki rudal ekstensif. Rudal ini sempat digunakan saat perang dengan Israel pada 2016 lalu.
Baca: Terbang Banda Aceh ke Wamena 9 Jam, Jokowi: Itu Setara London ke Istanbul Melewati 6-7 Negara
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Netanyahu untuk tidak melakukan tindakan apapun yang mengacaukan operasi di Suriah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/suriah_20180414_104153.jpg)