Bersimbah Darah di Gang Sempit di Cawang, Ini Sederet Fakta Pembunuhan Sales Promotion Boy
"Motif pembunuhan diduga dendam dan sakit hati terhadap korban," kata Argo.
Penulis: Wahyu Aji | Editor: Wahyu Aji
Pelaku pembunuh Ali ternyata tidak membawa barang berharga setelah membunuh korban.
"Barang berharga semua masih lengkap, enggak ada yang hilang, mulai dari jam tangan, dompet, dan handphone masih ada," ucap Yosua (22), seorang saksi mata.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rini (44) penjaga kos-kosan di sekitar lokasi penemuan mayat.
"Jam tangan masih ada, dompet masih, telepon gengam juga masih ada di saku celana," kata Rini.
Rini menuturkan, sesaat sebelum penemuan mayat tersebut, ia tidak mendengar suara apapun dari arah gang sempit tempat korban meregang nyawa.
Dia menjelaskan, mengetahui peristiwa pembunuhan tersebut dari seorang mahasiswa asal timur yang datang memberitahukannya.
"Saya tidak mendengar suara teriakan apapun, saya tahu kabar ini dari seorang mahasiswa asal timur yang mendatangin saya dan suami," katanya.
Bekerja sebagai Sales Promotion Boy
Kakak ipar korban, Novita saat ditemui TribunJakarta.com Selasa (17/4/2018) pagi di kediamannya di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara mengaku sedih adiknya meninggal karena dibunuh.
"Baik sih orangnya, pendiam," ujar Novita.
Novita juga mengaku, dalam kesehariannya AR berprofesi sebagai Sales Promotion Boy (SPB).
AR sendiri menurut keterangan Novita seja lulus SMA tidak tinggal di kediamannya dan memilih untuk mencari kerja dan hidup mandiri.
"Tamat SMA ya, tamat SMA dia udah lepas, kan dia langsung kerja tamat SMA ya dia nyari kost sendiri," ujar Novita.
Oleh karenanya Novita mengaku jarang menemui AR, paling tidak dirinya bertemu setiap Hari Raya Idul Fitri.
Tak Sampai 24 Jam Pelaku Diamankan
