Jangan Ikuti Pesan Upgrade Whatsapp ke Whatsapp Gold, Resiko Ponsel Disadap

Bagi beberapa orang masih ada yang awam bagaimana cara memproteksi data diri mereka dari ponsel, serta informasi penting lainnya

Penulis: Ananda Bayu Sidarta | Editor: Ananda Bayu Sidarta
kolase
Jangan pernah upgrade Whatsapp-mu ke Whatsapp Gold, resiko diretas(disadap) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Whatsapp adalah aplikasi chating yang sudah banyak dipakai oleh orang-orang jaman now.

Hampir semua orang memasang Whatsapp di smartphone mereka.

Karena aplikasi ini relatif lebih mudah digunakan dan user interface yang sederhana sehingga nyaman digunakan.

Kebiasaan user untuk saling mengirimkan informasi untuk terus disebarkan ke seluruh kontak adalah hal yang sudah biasa.

Sudah terjadi sejak perkembangan ponsel belum semodern sekarang, dan orang-orang masih menggunakan fitur sms pada ponsel mereka.

Isinya pun beragam, dari berita yang memang benar-benar positif, humor, atau berita hoax, disini memang perlu pemikiran yang lebih kritis untuk menyikapi suatu pesan masuk ke ponsel kita.

Di jaman sekarang, terkadang orang masih kurang mempedulikan tentang keamanan ponsel mereka.

Dengan kata lain, bagi beberapa orang masih ada yang awam bagaimana cara memproteksi data diri mereka di ponsel, serta informasi penting lainnya.

Mengutip informasi dari independent.co.uk, sebuah pesan yang menyebar di WhatsApp memperingatkan tentang ancaman berbahaya, tetapi sebenarnya peringatan itu palsu(hoax).

Baca: Wanita Ini Memutuskan Pacarnya Karena Mengatakan Ia Memiliki Perut Buncit

Baca: Video Gadis 10 Tahun Viral Karena Kisah Bullyingnya Sangat Memilukan, Begini Kisahnya

Kata-kata dirangkai sedemikian rupa yang menginstruksikan orang untuk meneruskannya ke teman-teman mereka, menunjukkan bahwa sebuah video akan segera keluar yang dapat membahayakan orang.

Namun sebenarnya tidak ada video "Martinelli", dan para pengguna WhatsApp sedang tidak berada dalam bahaya apa pun dari pesan itu.

Banyak orang yang menyebarkan pesan karena tulus untuk menjaga teman-teman dan keluarga mereka tetap aman.

Namun hal itu menyebabkan peringatan tersebut menyebar dengan cepat di seluruh platform, terlepas dari fakta bahwa video yang diperingatkan tidak tampak nyata.

Video yang nyata pun sebagian besar aman saat diterima di WhatsApp.

Justru, peringatan sebenarnya adalah pesan berupa link.

Jika pengguna disarankan untuk mengklik sesuatu untuk melihat video, misalnya, maka ada peluang kuat bahwa itu bisa palsu.

Jangan di klik!

Baca: Gagal Mendaftar SNMPTN? Masih Ada Kesempatan Untuk SBMPTN dan Sekolah Kedinasan

Baca: 5 Kesalahan Pemula Yang Harus Dihindari Saat Memasak Steak

Berita tersebut juga mengingatkan tentang WhatsApp Gold.

Sebenarnya Whatsapp Gold itu tidak ada, dan peringatan itu adalah salah satu yang banyak dikemukakan pakar keamanan.

Pesan tentang WhatsApp Gold adalah menawarkan berbagai fitur tambahan untuk platform tersebut.

Tetapi ketika orang mencoba mengeklik link, mereka sebenarnya diarahkan ke situs web jahat, yang kemudian mencoba mencuri dari pengguna atau mengambil alih ponsel mereka.

Baca: The Black Shark: Ponsel Gaming yang Didukung oleh Xiaomi

Salah satu pesan, seperti yang dilihat oleh The Independent, berbunyi sebagai berikut.

"If you know anyone using WhatsApp you might pass on this. An IT colleague has advised that a video comes out tomorrow from WhatsApp called martinelli do not open it, it hacks your phone and nothing will fix it. Spread the word."

"Jika teman atau kerabat anda ada yang menggunakan whatsapp, tolong sebarkan ini. Seorang rekan IT memberitahu jika ada video dari whatsapp yang akan keluar besok berjudul martinelli, jangan dibuka. Video tersebut akan meretas ponsel anda dan tidak ada yang bisa memperbaikinya. Sebarkan."

Pesan dapat muncul dalam berbagai bentuk tetapi biasanya akan memiliki format yang sama, peringatan video yang akan meretas WhatsApp, atau saran untuk mengupgrade Whatsapp ke WhatsApp Gold.

Pada intinya, video yang masuk ke Whatsapp tetap aman.

Tetapi, jika pesan yang masuk menyertakan link dan menganjurkannya untuk mengeklik, itulah yang perlu dihindari.

(TribunJakarta.com/Ananda Bayu Sidarta)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved