Fakta-fakta Istri Pukul Suami Pakai Palu Sampai Tewas: Barbuk Terungkap Lewat Petunjuk Gaib

Ayah dua anak ini diduga dibunuh istrinya, Desy Ayu Indriani (26), Jumat (23/3) sekitar pukul 22.00 WIB.

surya/danendra kusumawardana
Tersangka pembunuhan Kedurus Surabaya, Dessy Ayu Indriani, jatuh pingsan saat melakukan rekonstruksi adegan tahap 5, Selasa (24/4/2018) 

Saat rekonstruksi pembunuhan berlangsung, suasana rumah tampak ramai.

Para tetangga ikut berkumpul dan ingin menyaksikannya.

2. Curiga Selingkuh

Sebelum membunuh sang suami, Desy sempat curhat kepada kakak kandung korban, Verlin Kristinawati (34).

Desy menceritakan bahwa suaminya, Fendik Tri Oktasari (27), sepertinya tengah berselingkuh dengan wanita lain.

Namun Desy tidak menceritakan dengan jelas, bahwa dia sebenarnya sudah memergoki sang suami selingkuh.

"Sekitar dua minggu sebelum kejadian, Desy ngomong curiga Fendik selingkuh. Tapi di situ masih ditutupi nggak blak-blakan ngomongnya, padahal dia sudah tahu. Nah kami tidak tahu Fendik selingkuh, tahunya dia banyak utang. Kalau tahu mungkin kami bisa menengahi," kata Verlin Kristinawati (34), Selasa (24/4/2018) saat ditemui di Polsek Karang Pilang.

3. Tak Hadiri Pemakaman

Mengetahui adiknya meninggal dunia, Verlin yang tinggal di Sidoarjo pun segera ke rumah Desy, Karang Pilang. Tiba di lokasi, dia sempat pingsan. Saat itu Verlin mendapati Desy tidak ada di rumah.

"Sampai saya sedikit marah, Desy ini ke mana sih? Suaminya mau dikubur kok dia tidak ada, apa tidak ingin melihat jenazah suami untuk terakhir kalinya. Ternyata dia ada di di Polsek Karang Pilang," kisahnya.

4. Berdalih Kesetrum

Verlin menceritakan satu hari setelah adiknya meninggal, Sabtu (24/3/2018) dia masih sempat menjenguk Desy di Polsek Karang Pilang. Dia menanyakan kepada Desy apa tidak ingin melihat makam sang suami.

Di situ dia sedikit heran karena wajah Desy tak menunjukkan raut wajah seperti seorang istri yang baru saja kehilangan suami yang dicintainya.

"Minggu (25/3/2018) besoknya saya datang lagi bawa sarapan. Saya memang tidak ada pikiran sama sekali si Desy ini yang membunuh adik saya. Dia sudah saya anggap adik sendiri. Di situ Desy memeluk saya dan menangis, bilang 'mbak sepurane mbak, aku royoan HP sama dia (korban) terus dia kesetrum'' (kak maaf kak, aku berebut ponsel sama dia (korban), terus dia kesetrum)," kisah Verlin ulang.

Mendengar ungkapan Desy tersebut, Verlin pun curiga. Dia sedikit marah kepada Desy kok bicaranya plin-plan. Dia pun menyampaikan hal itu langsung kepada Kanit Kapolsek Karang Pilang.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved