Anies Baswedan Bertemu Deputi Mayor Los Angeles, Netizen Malah Pertanyakan Soal Kalajengking

Namun siapa sangka banyak netizen yang malah membahas soal kalajengking. Mengapa demikian? Mari Kita simak kisah selengkapnya!

Facebook
Anies Baswedan dan Nina Hachigian, Deputi Mayor urusan Hubungan International Los Angeles, di Los Angeles City Hall, Rabu (2/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bertemu dengan Deputi Mayor urusan Hubungan International Los Angeles, Nina Hachigian.

Pertemuan itu Anis unggah di laman Facebooknya.

Diunggahan tersebut Anies menceritakan apa saja yang ia bahas bersama Nina.

Foto serta cerita tentang pertemuan Anies dan Nina diunggah sekitar 30 menit yang lalu.

Baca: Samuel Zyglwyn Bongkar Proses Persalinan Sang Istri, Franda Sempat Menyesal Sekaligus Bangga

Unggahan itu langsung ramai diperbincangkan netizen.

Namun siapa sangka banyak netizen yang malah membahas soal kalajengking.

Mengapa demikian? Mari Kita simak kisah selengkapnya!

TONTON JUGA 

Anies Baswedan menceritakan pertemuannya dengan Nina Hachigian membahas seputar Sister City antara Jakarta dan Los Angeles.

"Siang itu kami membahas Sister City antara Jakarta dan Los Angeles," tulis Anies, Rabu (2/5/2018).

Sister City sendiri adalah konsep penggandengan dua kota yang berbeda lokasi dan administrasi politik dengan tujuan menjalin hubungan budaya dan kontak sosial antarpenduduk.

Menurut Anies Sister City sebenarnya sudah disepakati sejak zaman Gubernur WIyogo Atmodarminto (1990), namun hingga saat ini hal tersebut belum dimanfaatkan dengan baik.

"Sister City disepakati sejak zaman Gubernur Wiyogo Atmodarminto (1990), tetapi praktis belum pernah ada kegiatan memanfaatkan kerjasama ini," tulis Anies.

Dalam pertemuan itu Anies mengatakan pembicaraan meliputi beragam bidang.

Baca: Dilecehkan Billy Syahputra, Kriss Hatta: Rp 20 Juta atau 3 Juta Itu Hanya Titipan

"Pembicaraan mencakup banyak aspek mulai dari soal kesenian, digital, air bersih, transportasi, hingga soal pengelolaan sampah," tulis Anies.

Anies berserta pemerintahan Los Angeles membuat sebuah kesepakatan.

Kesepakatan tersebut berupa kerjasama Sister City melibatkan semua pihak, termasuk warga dan pemerintah Jakarta dan Los Angeles.

"Kami bersepakat untuk menjadikan kerjasama Sister City sebagai ajang kegiatan antar warga Jakarta dan Los Angeles. Bukan hanya antar pemerintah, tapi justru melibatkan warga," tulis Anies.

Anies mengatakan dirinya berharap ungkapan Sister City dapat terjadi secara nyata.

"Kita semua ingin sebutan "sister city" antara Los Angeles dan Jakarta berbentuk konkret dan bukan sekedar seremonial," tulis Anies.

Tak hanya itu Anies juga mengharapkan kerjasama Jakarta dan Los Angeles dapat menaikan kualitas Jakarta dan warganya.

Baca: Kokom Minta Bantuan Presiden Jokowi untuk Pengusutan Kematian Anaknya

"Kerjasama di masa depan adalah untuk menaikkan kualitas Jakarta dan warganya," tulis Anies.

Kualitas yang dimaksud Anies, adalah kualitas setara dengan kemajuan Los Angeles dan kota-kota besar lainnya.

"Kualitas yang setara dengan mega cities dan kota-kota besar lainnya di dunia, salah satunya Los Angeles," tulis Anies.

Melihat unggahan itu netizen langsung berkomentar.

Namun siapa sangka banyak netizen yang malah menyindir soal ternak kalejengking.

"Pemimpin yg tertukar yang ono lagi nyari kalajengking.." ujar akun Mahessa Jenar.

Tak hanya itu netizen lain juga menyindir apakah Anies membicarakan seputar kalajengking dengan Nina.

Baca: Dapat Perintah dari Jokowi, Sandiaga Berharap Bus Listrik Segera Tiba di Jakarta Dalam Waktu Dekat

"Coba ditanyain pak...siapa tau Mba Nina Hachigian berminat kerjasama ternak kalajengking? Harganya mahal loh pak.." ujar akun Ria Supratman Bandu.

Ada juga netizen yang menghubungkan kalejengkin dengan utang Indonesia.

"Mudah mudahan taon depan ternak kalajengking jadi booooming hingga bisa bayar utang," ujar akun Ajie Peapolang.

Sekedar informasi pembahasan soal kalajengking pertama kali viral setelah Jokowi berpidato pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional tanggal 30 April 2018.

Dalam pidato sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa ems bukanlah komoditas perdagangan yang paling mahal.

Baca: Imbas Blokade Demo Mahasiswa UP, Anak-anak Bisa Bermain Bola di Jalan Raya Lenteng Agung

Tak diduga, menurut Jokowi, racun Kalajengkinglah yang menjadi komoditas paling mahal.

"Jadi Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, kalau mau kaya, cari racun kalajengking," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa racun Kalejengking dihargai sekitar 10,5 juta Dolar Amerika Serikat (sekitar 146 miliar) per liter.

Tentu jumlah yang fantastis.

Mengingat racun Kalajengking adalah hal yang unik bagi masyarakat Indonesia.

Baca: Tak Bubar hingga Rektor Datang, Mahasiswa Universitas Pancasila Blokir Jalan Raya Lenteng Agung

Racun Kalejengking memanglah cairan termahal di dunia.

Bukan hanya karena kelangkaannya, tapi racun Kalajengking ternyata memiliki kandungan luar biasa.

Dikutip TribunJakarta.com akun Facebook Science Nature Page, dalam racun Kalajengking terkandung 5 juta senyawa yang belum diketahui.

Itulah mengapa racun Kalajengking disebut sebagai 'Cocktail of bioactive compounds'.

Racun Kaljengking berguna dalam dunia medis.

Protein yang terdapat dalam racun menunjukkan aktivitas antimikroba.

Racun Kalajengking juga menunjukkan khasiat sebagai obat antimalaria.

Baca: Dijanjikan Gaji Rp 100 Ribu Per Jam Sebagai Pemandu Lagu, Remaja Ini Jadi Korban Perdagangan Orang

Hal ini bisa digunakan untuk mengembangkan obat-batan jenis baru.

Obat bernama Vidatox diperoleh dari Kalajengking Biru.

Obat ini dikenal sebagai 'Cuba's Miracle Drug' atau obat ajaib Kuba.

Kenapa?.

Karena obat tersebut bisa bertindak sebagai anti kanker.

Dan hal itu telah diuji coba pada lebih dari 10 ribu pasien kanker.

Hasilnya, obat Vidatox menunjukkan respon positif terhadap berbagai penyakit kanker.

Para ilmuwan melihat potensi racun Kalajengking sebagai obat penghilang rasa sakit.

Baca: Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Dugaan Perdagangan Orang di Bekasi ke Papua

Peptida dari racun Kalajengking bisa menekan respon imun.

Hal itu memungkinkan untuk digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun.

Hingga kini setidaknya ada hampir 2000 spesies Kalajengking.

Tapi hanya ada 40 spesies yang memiliki cukup racun untuk bisa membunuh manusia.

Mengumpulkan racun Kalajengking disebut dengan 'Milking'.

Dari setiap satu ekor Kalajengking, sekitar 0,5 mg racun dapat diperoleh.

Mengumpulkan racun Kalajengking bukanlah hal yang mudah.

Karena hal itu bisa juga mengancam jiwa.(*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved