SBMPTN 2018

Ada Dua Mahasiswa Menjadi Pengawas SBMPTN di UIN Syarif Hidayatullah

Menurutnya ada mahasiswa yang dilibatkan menjadi pengawas, dengan syarat-syarat tertentu, seperti minimal semester dan pengisian tes di aplikasi.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Suasana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, saat pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, pada Selasa (8/5/2018). 

Saat TribunJakarta.com mebcoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Feni, ia mengatakan tes tersebut tidak seperti psikotes, melainkan hanya untuk menunjukkan komitmen.

Menurutnya aplikasi pendaftaran pengawas tersebut dibuat pihak Universitas Indonesia (UI), dan hanya Panlok 30 yang menggunakan aplikasi dalam sistem pendaftaran pengawas.

"Ini aplikasi ini yang bikin UI. Tes ini untuk mengukur ini aja komitmen. Komitmen aja bahwa dia sebenarnya mampu enggak untuk mengawas. Jangan dibayangkan tes itu kaya tes paikologi, tes psikotes," kata Feni.

Feni juga menerangkan proses penerimaan pengawas dari mulai sosialisasi, hingga briefing.

"Kita umumkan, kita publish, terpenuhi kuota, sistem dibaca, yang ngebaca UI, Panlok, UIN hanya ketimpahan," katanya.

"Kami hanya ketimpahan hasil dari verifikasi yang masuk dalam sistem Panlok. Panlok itu adanya di UI. Keluar nama-nama, kita pakai orang itu, kita nerima mateng UIN. Yang harus diapresiasi ya karena melalui aplikasi itu. Itu yang majunya, tempat lain enggak ada," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved