Mako Brimob Rusuh

Kerusuhan Mako Brimob Begini Kisah Polisi yang Gugur, Istri Melahirkan hingga Beri Pesan Terakhir

Penelusuran TribunJakarta.com dari berbagai sumber, kerusuhan itu rupanya meninggalkan kisah yang cukup pilu.

Dok Polri
Suasana Rumah Tahanan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5/2018), setelah berhasil dikuasai kembali oleh Polri. Sebanyak 155 tahanan terorisme akhirnya menyerah tanpa syarat ke pihak aparat kepolisian setelah kerusuhan selama kurang lebih 36 jam. DOK POLRI 

Muhammad Iqbal saat konferensi pers di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).

Iptu Yudi Rospuji Siswanto beserta keluarga
Iptu Yudi Rospuji Siswanto beserta keluarga (facebook)

Iqbal berharap anak berjenis kelamin laki-laki itu kelak dapat mengikuti jejak sang ayah sebagai anggota Polri.

"Semoga kelak jadi anak yang soleh, berbakti pada orangtua, berguna bagi nusa dan negara dan meneruskan profesi ayahnya sebagai anggota Polri," ujar Iqbal.

Iqbal menganggap bayi tersebut sebagai putra dari seluruh anggota Polri yang bangga atas pengabdian yang diberikan oleh ‎Iptu Anumerta Yudi Rospuji.

"Anak tersebut anaknya seluruh anggota Polri. Dan ini adalah takdir illahi di saat ayahnya berpulang, anaknya lahir," kata Iqbal.

Sosok Iptu Anumerta Yudi Rospuji Siswanto dikenal sosok yang baik dan ramah di mata tetangga.

Menurut seorang tetangga, Hasanah (40) Yudi bahkan dikenal sosok yang religius.

Yudi diketahui kerap mengajar ngaji anak remaja di sekitar rumahnya saat memiliki waktu luang.

"Suka ngajar ngaji anak-anak SMA, kadang di rumahnya kadang di rumah anak yang diajar ngaji, kalau lagi ada di rumah aja," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/5/2018).

2. Briptu Fandi Setio Nugroho, Ingin Pindah Kerja dan Pamer Jam Baru

Dikutip TribunJakarta.com dari Tribun Jateng, Erik, Kakak Fandi terang-terangan mengatakan, adiknya sempat bercerita ingin pindah tugas ke daerah, Semarang atau Yogyakarta.

Sebab almarhum mengaku ingin mencari pengalaman baru. Dia sudah tiga tahun tugas di Densus 88, di Jakarta.

"Kalau saya itu inginnya adik pindah ke Magelang, supaya dekat dengan keluarga," imbuhnya.

Erik menerima video dari seorang rekan adiknya sesama anggota polisi untuk mengenali identitas korban.

Selain dari wajah, ia juga bisa memastikan bahwa korban tersebut adalah adiknya dari jam tangan yang dikenakan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved