Ada Aksi 115, Kedutaan Amerika Serikat Menutup Layanan Publik Hari Ini

Aksi 115 merupakan Gerakan Seruan Internasional penolakan pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerussalem.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Daily Express
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Kurniawati Hasjanah

TRIBUNJAKARTA.COM - Adanya Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis (Aksi 115) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat berimbas kepada layanan publik Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta, pada Jumat (11/5/2018).

Aksi 115 merupakan Gerakan Seruan Internasional penolakan pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerussalem.

Kedubes Amerika Serikat menyebut pemindahan lokasi perwakilan resmi pemerintah AS di Israel pada 14 Mei mendatang.

Hal tersebut dinilai dapat memicu aksi protes besar, yang beberapa di antaranya berisiko diikuti oleh aksi kekerasan.

Menanggapi aksi 115, Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) dijaga ketat.

Baca: Kerusuhan di Mako Brimob, Mantan Narapidana Teroris Ini Ungkap Cara Tersangka Menguasai Senjata

Dilansir TribunJakarta.com dari website usembassy.gov, adanya aksi tersebut membuat Kedubes Amerika di Jakarta menutup layanan paspor, notaris, dan visa kepada publik pada 11 Mei 2018.

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan.

Diketahui, massa aksi telah berdatangan ke Masjid Istiqlal pada pukul 21.00 WIB, Kamis (10/5/2018).

Santri asal Bogor berjumlah 80 orang telah berangkat dari Bogor menuju Jakarta menggunakan KRL Commuter Line.

Baru sampai, kami satu rombongan santri semua," ujar salah seorang santri yang bernama Yulia kepada Warta Kota, Kamis (10/5/2018) malam.

Para santri ini kemudian masuk ke dalam masjid. Sementara itu, tidak lama kemudian para santri lainnya yang juga berasal dari Bogor juga mulai memasuki komplek Masjid Istiqlal. Rombongan santri ini berjumlah 75 orang yang semuanya adalah laki-laki.

Baca: Turut Serta Aksi Pembebasan Sandera di Mako Brimob, Krishna Murti Allah Selalu Bersama Kita

"Kami para santri menolak Kedubes Amerika Serikat di Al-Quds," kata santri yang bernama Wawan.

Pantaun TribunJakarta.com sekitaran gedung Kedubes AS dipasang kawat berduri dan terdapat 9 mobil Barakuda yang bersiaga, Jumat (11/5/2018).

Masa Aksi 115 diketahui memulai gerakan dengan Salat Subuh bersama di Masjid Istiqlal.

Setelah itu akan didakanan zikir bersama, tilawah, pembacaan ayat Suci Al Qur'an, orasi dari peserta aksi, pembacaan pernyataan sikap, dan diakhiri dengan Salat Jumat.

Dikutip TribunJakarta.com dari berbagai sumber aksi 115 ditargetkan dihadiri lebih dari 7 juta orang.

Tak hanya itu massa Aksi 115 juga mengklaim gerakan tersebut telah di dukung oleh MIUMI, MUI, Muhammadiyah, NU, AL-IRSYAD, PERSIS, ALWASILIYAH, BKMT/Seluruh Majlis ta'lim, BKSPP/seluruh PONPES, seluruh ULAMA dan umat Islam dari seluruh wilayah Indinesia.

Namun sebenarnya darimana sumber dana Aksi 115?

Dikutip TribunJakarta.com dari informasi yang beredar di media sosial, sumber dana aksi 115 disebut berasal dari donatur dan sumbangan umat Islam.

Hingga berita ini diturunkan belum dapat dipastikan kebenaran informasi tersebut.

Sebelumnya, Donald Trump dalam pidatonya pada Rabu (6/12/2017) yang kontroversial mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel.

Penguasa negeri Paman Sam itu kemudian memerintahkan Departemen Luar Negeri AS untuk segera bersiap memindahkan Kedubes mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pernyataan Donald Trump itu mendapatkan kecaman dari berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved