Penyergapan Densus di Subaya; 10 Kali Letusan, 1 Tewas, Lampu Sempat Dipadamkan dan Tamu Misterius
"Iya, terjadi kontak senjata jam 17.00 WIB akibat terduga teroris dengan Densus 88. Satu pelaku tewas akibat melawan," kata Kombes Pol Frans Barung
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
"Ada satu orang tadi yang saya lihat datang ke kos situ (tempat terduga teroris tinggal)," terang Kholil.
Baca: Cegah Terorisme, Nia Dinata Ajak orang tua Lebih Dekat Lagi dengan Anak
Ia menambahkan, sempat mendengar ada sekitar 10 tembakan terjadi di sana.
"Saya kurang tahu persisnya ya, itu suara letusan dari bom atau tembak, tapi kalau saya hitung ada sekitar 10 letusan," lanjutnya.
Seirama dengan Kholil, warga Sikatan Surabaya bernama Alif Bachtiar mengungkapkan hal serupa.
"Iya, ada sekitar 10 tembakan," sahutnya pada TribunJatim.com.
Alif menuturkan terduga teroris tinggal di rumah kos itu sekitar setahun lalu.
Dari video yang diunggah TribunJatim.com, ada sejumlah personel kepolisian dari Satbrimob, Tim Densus 88 Anti Teror, hingga Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Bahkan, warga sekitar masih terlihat mengelilingi sekitar TKP lantaran ingin melihat lebih dekat kejadian itu.
Sejumlah mobil ambulans dan minibus yang dikendarai aparat kepolisian dan tim inafis juga terlihat berlalu lalang di sana.
Hingga kini, TribunJatim.com masih menunggu konfirmasi lanjutan terkait kejadian tersebut.
Tertutup dan Tidak Fanatik
T, terduga teroris yang disergap Densus 88 di tempat indekosnya di Jalan Sikatan 4/6A Surabaya, oleh tetangga dikenal tak terlalu fanatik dalam beribadah.
Komeng, warga yang tinggal di kos sebelah tempat tinggal Teguh, hampir tak pernah melihat Teguh pergi ke masjid.
"Kalau ke masjid, dia seharusnya lewat kos saya," katanya.
Baca: Polisi Pastikan Kardus di Dekat Stasiun Palmerah Bukan Bom
Teguh juga dikenal tertutup oleh warga sekitar. Ia jarang berkumpul dan berbincang dengan orang lain. Termasuk dengan Komeng.