4 Fakta Ipda Auzar, Guru Ngaji yang Gugur Ditabrak Mobil Teroris di Mapolda Riau
Ipda Auzar tewas karena ditabrak mobil diduga kelompok teroris saat melakukan penyerangan ke Mapolda Riau.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Riau Irjen Pol Nandang melalui Kabid Humas AKBP Sunarto merilis secara resmi soal kronologis kejadian penyerangan terduga teroris ke Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) pagi.
Dijelaskan Sunarto, sekitar pukul 09.00 WIB, sebuah mobil mini bus warna putih yang ditumpangi beberapa orang tiba-tiba menerobos masuk lewat pagar depan Mapolda Riau.
Saat dicoba diberhentikan, para penumpangnya selanjutnya turun dari mobil. Salah seorang pelaku sambil menenteng senjata tajam samurai menyerang anggota polisi.
Sampai di halaman Mapolda Riau, penumpang turun dan melakuan penyerangan terhadap anggota dengan enggunakan senjata tajam jenis samurai.
Dua orang anggota polisi terluka kena bacok. Mereka adalah Brigadir Jon Hendri anggota Propam terluka di bagian ibu jari kanan.
Satu lagi adalah Kompol Farid Abdulah, anggota Bidkum Polda Riau terluka di bagian belakang kepala.
Sedangkan mobil terus melaju ke arah pagar samping. Hingga menabrak beberapa orang lainnya.
Dua orang jurnalis yang saat itu sedang bersiap meliput kegiatan ekspos narkoba di halaman Mapolda Riau, juga terluka akibat tertabrak mobil teroris.
Mereka adalah Ryan Rahman, wartawan TV One dan Rahmadi, wartawan MNC TV. "Sementara itu satu orang anggota kita, Ipda Auzar tewas tertabrak mobil," kata Sunarto pada Tribunpekanbaru.com.
Dalam kondisi ini disebutkan Sunarto, sebanyak 4 orang pelaku terduga teroris berhasil dilumpuhkan dan tewas.
"Beberapa barang bukti kita amankan termasuk kendaraan. Saat ini sang sopir yang berhasil melarikan diri masih dalam pengejaran," sambung Sunarto.
Sementara itu, lanjut Sunarto, petugas dari Tim Jibom melakukan pemeriksaan atau pendalaman baik di jasad pelaku dan mobil yang digunakan.
Terkait apakah ada benda mencurigakan atau bahan peledak, "Satu orang pelaku saat itu diketahui memakai semacam body vest," ucap Sunarto. (Tribun Pekanbaru)