Surabaya Diteror Bom

Bomber Sidoarjo Rakit Bom Via Media Sosial

Disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada akhirnya bagaimana cara para pelaku menciptakan bom.

Editor: Ilusi Insiroh
TribunJatim
Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018). 

2. Cara polisi menanggulangi hal tersebut.

Menanggapi hal-hal baru yang semakin berkembang di kalangan teroris ini, polisi bertindak.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta pengaturan penggunaan medsos yang berbau kegiatan terorisme diperketat.

Hal itu disebabkan, kelompok terorisme kerap memanfaatkan internet untuk menyebarkan paham dan cara membuat bom rakitan.

"Banyak sekali online-online training, website, teoritikal, dan lain-lain ya, yang masuk, membuat pemahaman mereka menjadi berubah dan cara membuat bom," kata Tito Karnavian di Mako Polrestabes Surabaya, selasa (15/5/2018).

Baca: Artis Cantik Baby Jovanca, Pemeran OK Jek Ditahan di Pondok Bambu, Kenapa?

Ditambahkan Tito, cara pengaturan penggunaan medsos ini dikatakan Tito yaitu membuat MoU dengan provider.

"Ini (pengaturan penggunaan) medsos ini salah satunya dengan membuat MoU dengan provider."

"Bahkan, bila perlu digunakan juga aturan khusus," kata Tito.

Pihaknya mengatakan selain melakukan penangkapan bom bunuh diri di tiga gereja, Rusunawa Wonocolo dan Polrestabes Surabaya yang merupakan dua keluarga.

"Tiga-tiganya terkait dengan kelompok yang namanya JAD Surabaya. Ini kami lakukan pengejaran," tambah Tito. (TribunJatim.com/Nur Ika Annisa)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved