Polda Riau Diteror
Saat Kapolri Puji Kombes Rudy yang Kejar Teroris di Mapolda Riau hingga Kehabisan Peluru
"Saya tadi sudah dengar cerita kombes Rudy, itu luar biasa yang bersangkutan mengejar para teroris itu," kata Kapolri.
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz
TRIBUNJAKARTA.COM,PEKANBARU - Kombes Pol Rudy Sarifudin, Direktur Lalu lintas Polda Riau penerima pin emas Kapolri karena berhasil melumpuhkan tiga dari empat orang terduga teroris yang merangsek masuk ke Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) lalu ternyata punya kepribadian yang bersahaja.
Ia enggan diwawancarai oleh wartawan sesaat menerima pin emas tersebut. "Nanti saja ya," ujarnya singkat.
Berdasarkan pengamatan Tribunpekanbaru.com, Kombes Pol Rudi memiliki kebiasaan menggelar pengajian di rumah dinasnya di Pekanbaru.
Perwira menengah ini menggelar pengajian setiap malam Jumat, dan selalu mengundang anak yatim.
Baca: Terdengar Suara Tembakan Suasana Mapolda Riau Mencekam
Hal ini Tribunpekanbaru.com, ketahui saat silaturahmi dengan media digelar olehnya sesaat setelah ia menjabat sebagai Dirlantas Polda Riau.
Silaturahmi sedikit terlambat dari jadwal karena ia terlebih dulu menyelesaikan kegiatan pengajiannya.
"Maaf saya terlambat, tadi ada pengajian. Saya biasa gelar pengajian tiap malam jumat ngundang anak yatim," sebutnya kala itu.

Kombes Pol Rudy Sarifudin pembawaannya ramah, dan belum terlalu lama bertugas di Riau.
Ia menggantikan Kombes Pol Tulus Iklas Pamudji yang dimutasi ke Mabes Polri November 2017 lalu.
Sebelumnya, Rudy bertugas menduduki jabatan yang sama, yakni Dirlantas di Polda Sulawesi Barat.
Kombes Rudi menjadi satu dari lima orang aparat kepolisian yang menerima penghargaan dari Kapolri, Jendral Polisi Tito Karnavian, Kamis (17/5/2018) pagi.
Aksi heroiknya melumpuhkan tiga orang teroris yang masuk ke Mapolda Riau diungkapkan Jendral Tito.
Baca: Dibacok Samurai Terduga Teroris di Mapolda Riau, Seorang Perwira Polisi Bercucuran Darah
Kombes Rudi bahkan tidak menunggu, melainkan mengejar para teroris hingga ke pintu gerbang keluar Mapolda Riau.
"Saya tadi sudah dengar cerita kombes Rudy, itu luar biasa yang bersangkutan mengejar para teroris itu," kata Kapolri.
Seorang saksi mata yang terjebak di dalam Mapolda saat kejadian sempat melihat Kombes Rudi menembak seorang teroris di teras pintu utama Mapolda.
"Dia tembak pas di depan teras ini, dia juga sempat kehabisan peluru, dan teriak sambil mengisi pelurunya kembali," sebut sumber tersebut yang tidak ingin namanya dipublikasikan.
Selama menjabat Dirlantas Polda Riau, ia sudah melakukan gebrakan penting.
Salah satunya dengan memerintahkan jajarannya meminimalisir tilang, melainkan melakukan upaya persuasif jika terjadi pelanggaran lalu lintas.

Untuk kebijakan ini ia bahkan mencontohkannya sendiri saat memberhentikan remaja yang melintas di persipangan pasar pagi arengka Kita Pekanbaru sehari sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo.
Pemuda ini mengendarai becak motor tanpa mengenakan helm. Ia diberhentikan oleh Rudy, untuk dinasehati bukan ditilang. Ia meminta orang tua remaja itu untuk datang membawa helm.
Orang tuanya pun diberi nasehat olehnya tanpa dikenakan tilang.
Bukan soal tilang ini saja, ia juga membuat gebrakan layanan satu atap korban kecelakaan. Korban kecelakaan lalu lintas bisa langsung mebgurus seluruh administrasi di rumah sakit sambil mendapatkan pelayanan medis, termasuk pelayanan darurat.
Ini kebijakan baru di Ditlantas, karena sebelumnya bagi korban kecelakaan harus mengurus administrasi ke beberapa tempat terpisah, seperti Satlantas dan Jasaraharja. Kini semuanya bisa dilakukan di rumah sakit yang telah ditunjuk, termasuk di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dan RS swasta Shafira di Pekanbaru.
Dalam Pengembangan
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat menyambangi Mapolda Riau pasca aksi serangan terduga teroris, Rabu (17/5/2018) kemarin, menyebutkan tim saat ini sedang melakukan pengembangan.
4 orang terduga teroris dinyatakan tewas.
Mereka merupakan pelaku penyerangan ke Mapolda Riau.
Baca: Cerita Wartawan Kompas yang Berpapasan Terduga Teroris di Mapolda Riau Tapi Tak Diserang
Dirinya menegaskan, sejauh ini sudah 8 orang ditangkap terkait kasus penyerangan ini.
"Saya sampaikan bahwa, untuk kelanjutan dari kasus ini sendiri, 8 orang sudah ditangkap oleh tim, saat ini sedang kita kembangkan," papar petinggi di instansi Polri ini, Kamis (17/5/2018).
Terkait jaringannya, Tito awalnya menyebut jika dirinya masih akan menunggu hasil pemeriksaan selesai.
"Untuk jaringan nanti kita sampaikan setelah hasil pemeriksaan selesai," ungkap dia.

Namun saat ditanyai apakah ada kaitannya dengan peristiwa kerusuhan yang didalangi terduga napiter di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Tito membenarkan.
"Ya jaringannya," kata dia.
Termasuk saat dikonfirmasi soal keterkaitan penyerangan Mapolda Riau dengan jaringan aksi teror di Surabaya.
"Kalau ngikutin dua acara saya terakhir, saya sudah sampaikan. Semua yang melaksanakan kegiatan (dugaan teror) ini tak lain adalah Jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Saya berani nyebut itu, karena sudah 3 sampai 4 tahun melihat perubahan dari kelompok jaringan ini," kata dia.
"Ini bukan jaringan lokal, tapi jaringan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia," sambung Jenderal Tito lagi.
Tangkap 8 Orang
Kapolri, Jendral Polisi Tito Karnavian menegaskan sampai saat ini jaringan anggota teroris di Riau yang telah berhasil diamankan sebanyak delapan orang.
Seluruhnya diamankan pasca serangan ke Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018) lalu.
Delapan anggota teroris ini ditangkap di wilayah Riau.
Tito tidak merinci di mana lokasi tepatnya.
Saat ini pihak kepolisian melalui Densus 88 masih melakukan penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut.
"Untuk kelanjutan kasus di sini, sdah ada 8 orang yang ditangkap sedang kita kembangkan. Kita gak sampaikan jaringannya, nanti setelah pemeriksaan kita sampaikan. Kita hanya bisa sampaikan delapan orang ditangkap di daerah Riau," kata Tito, Kamis (17/5/2018) di Mapolda Riau.
Lebih lanjut ia menegaskan telah mengungkapkan keterkaitan Jemaah Ansyorud Daullah (JAD) dalam serangkaian teror yang terjadi di sejumlah tempat di Indonesia, mulai dari Mako Brimob, peledakan bom bunuh diri di Surabaya, serangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, hingga serangan ke Mapolda Riau.
"Saya kalau mengikuti, saya sampaikan semua jaringan Jemaah Ansyorud Daullah. Ini bukan jaringan lokal, tapi menyebar di beberapa wilayah di Indonesia," sebutnya.(*)