Ada Tempat Mandi Sauna di TPA Winongo Kota Madiun Ini, Semuanya Memanfaatkan Sampah
Uap panas untuk mandi sauna di Kota Madiun ini dihasilkan dari air yang dibakar oleh gas metan.
Laporan Wartawan Surya, Rahadian Bagus
TRIBUNJAKARTA.COM, MADIUN - Uap panas untuk mandi sauna di Kota Madiun ini dihasilkan dari air yang dibakar oleh gas metan.
Tapi, tahukah pembaca gas metan untuk membakar air tersebut dihasilkan dari sampah yang dipilah dari Tempat Pembuangan Akhir Winongo.
Gas metan inilah yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan air dan menghasilkan uap yang dialirkan ke ruangan sauna.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun, Suwarno, menuturkan ruang mandi sauna merupakan inovasi baru di TPA Winongo yang baru dalam tahap uji coba.
Ruang mandi sauna di sana dibangun sekitar tiga bulan yang lalu.
Sejak sekitar tiga tahun lalu, TPA Winongo sudah berhasil mengolah sampah orgnik agar menghasilkan gas metan.
Gas yang berasal dari sampah tersebut untuk menggantikan gas elpiji.
Tak hanya menghasilkan uap untuk mandi sauna, gas metan dari TPA Winongo juga dialirkan ke rumah-rumah warga di Gembel dan Palet, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun.
"Kami sudah bisa menggantikan penggunaan gas elpiji di 200 kepala keluarga di sekitar TPA Winongo. Kami bantu pemasanganya hingga bisa dipakai," sambung Suwarno.
Sudah tiga tahun lebih program penggantian gas elpiji dengan gas metan dari sampah berlangsung dan berhasil.
Kini, ia bersama sejumlah pegawai DLH Kota Madiun kemudian mencoba membuat inovasi baru dengan membuat ruangan mandi sauna.
Ruangan mandi sauna memanfatkan lahan kosong berukuran sekitar 3,5 X 3 meter yang tak terpakai di TPA Winongo. Sekitar 70 persen bahan-bahan yang digunakan untuk membangun ruangan itu berasal dari limbah atau barang yang dibuang warga.
Suwarno menuturkan, misalnya pada dinding tidak menggunakan batu bata, melainkan dari genteng tak terpakai yang sudah dibuang.
Genteng tersebut disusun berdiri dan dilapisi semen, seperti membangun menggunakan batu bata.