Ramadan 2018
Dagang Kembang Api dan Petasan Selama Ramadan Larisnya Baru Lebaran, Ternyata Ini Alasannya
Namun, siapa sangka bila ternyata omzet penjualan kembang api serta petasan justru baru akan meningkat saat lebaran.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Para pedagang kembang api dan petasan banyak bertebaran ketika bulan Ramadan.
Biasanya mereka menjual dagangannya dengan menggunakan gerobak di pinggir jalan.
Namun, siapa sangka bila ternyata omzet penjualan kembang api serta petasan justru baru akan meningkat saat lebaran.
Baca: Ketua DKM Bantah Berita Masjid Riyadus Solihin Jadi Masjid Tertua di Depok, Ini Fakta Sebenarnya
Hal itu dikatakan Ita yang berjualan kembang api di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Kalau bulan puasa sih ada yang beli, tapi ramainya tuh nanti pas malam takbiran sampai beberapa hari setelah lebaran," ujar Ita saat ditemui TribunJakarta.com, Kamis (24/5/2018).
Selama 10 tahun berjualan kembang api dan petasan, menurutnya siklus itu memang terus terjadi.
Baca: 6 Fakta Remaja Hina dan Ancam Bunuh Jokowi: Sering Bawa Mobil dan Beri Uang ke Satpam Perumahan
Pasalnya, mayoritas dari pembeli kembang api dan petasan di tempatnya yakni anak-anak yang baru memiliki uang banyak di saat lebaran.
"Karena kan yang beli anak-anak. Mereka kan baru dapat uang banyak pas lebaran, makanya ramainya pas lebaran," ujarnya.
Ita menjual kembang api serta petasan mulai dari Rp 5 sampai 40 ribu per bungkusnya.
"Yang paling mahal yang kembang api yang kembang strobo yang nembak ke atas harganya Rp 40 ribu," kata Ita.