Hasil UN Akan Menjadi Alat Deteksi Awal Ketahui Kelemahan Dalam Suatu Sistem Pembelajaran

hasil UN semakin reliabel dan akan menjadi alat deteksi awal adanya kelemahan di dalam suatu sistem pembelajaran

Penulis: Sulaendih andrian | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Sulaendih Andrian
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat menggelar konferensi Pers di kantor Kemendikbud, Jakarta. Senin (28/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Sulaendih Andrian

TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/sederajat tahun 2018 telah diserahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota pada 22 Mei 2018.

Kepala Badan Penelitian Pengembangan (Kabalitbang) Totok Suprayitno mengatakan, bahwa hasil UN semakin reliabel dan akan menjadi alat deteksi awal adanya kelemahan di dalam suatu sistem pembelajaran.

"Meningkatnya reliabilitas hasil UN adalah akibat keberhasilan meminimalkan distorsi yang disebabkan oleh praktik-praktik kecurangan dalam ujian," ujarnya, Senin (28/05/2018) di kantor Kemendikbud, Jakarta.

Sekolah dengan Indeks Integritas tahun 2017, ketika beralih ke moda komputer (UNBK) di tahun 2018, nilainya terkoreksi 28,01 poin.

Baca: Sejumlah Orang Bergaya Punk dan Gepeng Terjaring Razia Gabungan Petugas Pol PP dan Polres Bekasi

Sedangkan sekolah penyelenggara UNBK selama dua tahun, mengalami kenaikan sebesar 0,33 poin

"Maka UN bukan hanya sebagai alat pemetaan, tetapi lebih kepada alat diagnosa untuk merekomendasikan upaya perbaikan kualitas proses belajar," tambahnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) sekaligus Pelaksana Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (PIt. Dirjen GTK) Hamid Muhammad menyampaikan perbaikan proses belajar tidak bisa dilakukan secara beragam.

Pelatihan guru perlu mengakomodir ragam kebutuhan tiap satuan pendidikan dan salah satunya berdasarkan hasil analisis ujian nasional.

"Pelatihan guru yang seragam tidak akan efektif memperbaiki permasalahan yang beragam di masing-masing sekolah," ujar Hamid.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved