Selama Ramadan, BPOM Bakal Sidak Sejumlah Titik Penjualan Takjil di DKI Jakarta

Hal itu dilakukan guna melindungi masyarakat dari takjil maupun makanan lainnya yang mengandung bahan berbahaya

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Novian Ardiansyah
Petugas BPOM DKI Jakarta saat memeriksa sampel makanan dari pedagang takjil Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (28/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta terus melakukan pemeriksaan terhadap makanan dari para pedagang takjil musiman saat Ramadan.

Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) DKI Jakarta, Sukriadi Darma mengatakan, hingga kini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan di empat lokasi.

"Kemarin kita sudah lakukan pemeriksaan takjil di Kelapa Gading, Pasar Benhil, Jalan Sabang, dan hari ini di Jalan Panjang," ujar Sukriadi ditemui di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (28/5/2018).

Adapun hasil dari pemeriksaan tersebut ditemukan sejumlah makanan mengandung pengawet dan pewarna di tiga lokasi sebelumnya.

Baca: Wali Kota Jakarta Barat Sidak Penjual Takjil di Jalan Panjang

"Kita temukan di Kelapa Gading satu sampel yang mengandung formalin, di Benhil ada satu rodhamin B dan satu formalin, kemudian di Jalan Sabang itu juga ada yang mengandung formalin," ujar Sukriadi.

Sedangkan untuk hasil sampel di Jalan Panjang, dikatakan Sukriadi semuanya negatif.

"Alhamdulillah dari empat titik yang sudah dilakukan pemeriksaan, ini menjadi yang pertama hasilnya 100 persen negatif," ujar Sukriadi.

Ia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan terhadap takjil yang marak beredar pada saat Ramadan.

Hal itu dilakukan guna melindungi masyarakat dari takjil maupun makanan lainnya yang mengandung bahan berbahaya.

"Pemeriksaan ini rutin nanti bergantian setiap wilayah yang mana ada pusat penjualan takjil," ujar Sukriadi.

"Tidak cuma takjil, nantinya toko-toko atau distributor juga akan kita lakukan pemeriksaan yang sama," tambahnya.

Sukriadi pun meminta kepada masyarakat agar jeli saat memilih makanan yang akan dikonsumsi, baik itu takjil atau bahan makanan lainnya.

Menurutnya, ada ciri-ciri makanan yang mengandung zat-zat berbahaya seperti pewarna dan pengawet.

"Ciri-ciri tertentunya seperti makanan memiliki warna mencolok, lalu tidak mudah rusak seperti tahu yang pakai pengawet, kemudian rasanya kenyal. Nah makanan seperti itu patut kita duga mengandung bahan berbahaya," jelas Sukriadi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved