Sederet Perilaku Mahasiswi Diduga Gabung ISIS: Setahun Tak Kuliah dan Ajak Rekan Memanah
Wanita asal Kabupaten Tulungagung itu diduga bergabung dengan Islamic State in Iraq dan Syria (ISIS) di Suriah.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Namun diakui Abad, upaya ini tidak menjamin sepenuhnya, bahwa kampusnya bebas dari upaya penyebaran paham radikal.
“Karena kan bisa saja mahasiswa mengakses buletin mereka diam-diam. Bisa saja dilakukan di luar kampus,” tandasnya.
6. IN Sering Telat Kuliah dan Tidak Kerjakan Tugas

IN (23), deportan Turki yang diduga gabung ISIS dipastikan pernah kuliah di IAIN Tulungagung jurusan Tadris Matematika.
IN adalah mahasiswa angkatan 2014, masuk di kelas F di jurusan ini.
Sosoknya paling mudah dikenali, karena mengenakan gamis tertutup dan kerudung lebar.
"Di kelas hanya dia sendiri yang memakai gamis dan kerudung lebar. Mukanya mudah dikenali," ucap seorang teman kuliahnya.
Dengan tampilannya yang begitu meyakinkan, teman-temannya sempat berpikir IN sosok yang disiplin dalam kuliah.
Namun dugaan ini keliru. IN sering telat masuk ruang kuliah.
Selain itu IN juga sering tidak mengerjakan tugas kuliah.
"Pokoknya bukan sosok mahasiswa yang rajin dan bisa jadi panutan," ucap temannya ini.
7. IN Ajak Temannya Latihan Memanah
IN dikenal sosok yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
Pada semester empat, IN sempat mengajak teman-temannya untuk latihan memanah.
Namun ajakan ini tidak diindahkan teman satu kelasnya.
Pada semester 6 IN masih tercatat sebagai mahasiwa.
Namun saat itu ia sudah jarang kuliah. Dari 23 SKS yang diprogram, hanya 3 SKS yang keluar nilanya.
Pada awal sementer 7 IN sudah tidak melakukan registrasi, sehingga berstatus nonaktif.
IN bersama tujuh orang lainnya dideportasi dari Turki dan tiba di Jakarta pada Jumat (25/5/2018).
Saat ini IN masih di Jakarta dan dalam penanganan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. (Surya)