Ramadan 2018
Asiknya Ngabuburit Sambil Cari Kaset Lawas di Jatinegara
Sebagian besar anak milenial mungkin sudah tidak ada lagi yang mengenal kaset musik.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Y Gustaman
Seluruh kaset lawas yang dijual tersebut merupakan produk original, ada beberapa produk bajakan juga yang Eman jual, tetapi tentu saja harganya berbeda dan lebih murah.
"Kaset bajakan juga ada, kalau itu dijual hanya Rp 3 ribu saja, jauh lebih murah dari yang asli," ucapnya.
Banyak koleksinya yang sudah berumur puluhan tahun, Eman memberikan garansi kepada pelanggannya selama dua hari.
"Kalau rusak bisa diganti, soalnya banyak kaset yang sudah berumur lebih dari 30 tahun," ucap dia.
Selain sejumlah kaset lawas, beberapa piringan hitam juga dapat dijumpai di sejumlah lapak yang ada di pinggir Jalan Raya Matraman tersebut.
Harganya pun cukup bervariasi, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu, tergantung dari kondisi piringan hitam itu sendiri.
Meski sudah sepi peminat, tapi Eman mengaku setiap harinya ada saja orang yang membeli kaset daganganya.
"Hampir setiap hari ada pembelinya, tapi rata-rata memang sudah terlihat tua, mereka ingin bernostalgia mengingat masa muda dulu sepertinya," ucap Eman.
Setiap harinya Eman berjualan sejak pagi hingga sore hari, tetapi beberapa pedagang kaset lawas ada yang membuka tokonya saat sore hingga malam hari.
"Saya berjualan dari pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB, tapi ada beberapa toko yang baru buka sore hingga malam," ujar dia.
Waktu yang paling tepat untuk berburu kaset lawas tersebut, yaitu pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB hingga menjelang magrib saat semua penjual kaset lawas buka.