KH Muhammad Mansur, Pejuang Kampung Sawah yang Namanya Dijadikan Nama Masjid dan Jalan di Tambora

"Rempug! Kalau jahil belajar. Kalau alim mengajar. Kalau sakit berobat. Kalau jahat lekas tobat,"

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ilusi Insiroh
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Biografi hidup KH Muhammad Mansur. 

Sedangkan dari kalangan Muhammadiyah Guru Mansur dikenal dekat dengan pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.

"Kemudian Guru Mansur juga dekat dengan tokoh seperti M. Nassir, KH Mas Mansyur‎, HOS Tjokroaminoto dan masih banyak lagi," ujar Solihin saat menceritakan profil Guru Mansur kepada TribunJakarta.com, Kamis (7/6/2018).

Baca: Kate Spade Bunuh Diri Karena Penyakit Ini, Begini Fakta Penyakit Mental Menurut WHO

Bahkan sewaktu NU masih dipimpin KH Hasyim Asyari, Guru Mansur pernah menjabat sebagai Rais Syuriah NU DKI Jakarta serta pernah mengikuti muktamar ke-3 NU di Surabaya pada 1928.

"Setelah pulang dari Muktamar NU Guru Mansur mendirikan Madrasah yang diberi nama Nahdlatul Ulama dan pada 1951 berganti nama menjadi Madrasah Chairiyah Mansuriyah hingga sekarang," kata Solihin.

Sebagai ulama terkenal, tentunya Guru Mansur sudah banyak menciptakan keturunan serta murid-murid yang pandai ilmu agama.

Satu diantara dari keturunan Guru Mansur yang menjadi ulama kondang yakni Ustaz Yusuf Mansur.

"Yusur Mansur itu masih keturunan Guru Mansur. Dulu pas masih kecil dia (Yusuf Mansur) selalu ngaji disini," kata Solihin.

Ketokohan Guru Mansur tak hanya dikenal sebagai ulama saja, namun ia juga merupakah pahlawan yang berjuang melawan penjajah.

Saat Tahun 1948 ketika Belanda kembali lagi ke Indonesia, Guru Mansur dengan gagah berani memasang bendera Indonesia di atas menara Masjid Al Mansur sebagai bentuk perlawanan.

Baca: Jiwasraya Berangkatkan 1.000 Pemudik Gratis

Akibatnya, masjid diserang oleh tentara NICA yang memaksa agar Guru Mansur menurunkan bendera merah putih. 

Guru Mansur wafat pada 12 Mei 1967 dan dimakamkan di area Masjid Al Mansur.

Sebagai penghormatan atas jasanya, ‎pemerintah DKI Jakarta pada tahun 1969 mengabadikan nama KH Muhammad Mansur sebagai nama jalan yang membentang diantara Jalan Pangeran Tubagus Angke hingga Jalan KH Zainul Arifin di Jakarta Barat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved