Info Mudik 2018

Kolak Sari Kelapa, Oleh-oleh Legendaris Khas Cianjur

Tahun 1990 H Agus Sutisna melakukan inovasi. Selama beberapa bulan ia mencampurkan gula merah dan santan kelapa ke dalam manisan kelapanya.

Editor: Ilusi Insiroh
Tribun Jabar
Kolak Sari Kelapa H Agus. 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Tangan H Agus Sutisna (78) masih telaten melayani pembeli di toko manisan H Agus yang sudah ia rintis sejak tahun 1982. Semula tokonya berada di depan pertigaan Baros Jalan Raya Aria Wiratanu Datar, Cianjur, namun toko legendaris manisan Cianjur tersebut kini pindah ke Jalan Pramuka tak jauh dari Rumah Sakit Dr Hafiz.

Meski sudah pindah tokonya tak pernah sepi. Maklum baik warga Cianjur maupun dari luar Cianjur sudah mengenal baik rasa manisan tanpa pengawet buatan H Agus Sutisna ini. Semua pasti mampir dan membeli manisan kelapa.

Tahun 1990 H Agus Sutisna melakukan inovasi di manisan kelapa miliknya. Selama beberapa bulan ia mencampurkan gula merah dan santan kelapa ke dalam manisan kelapanya.

Manisan Sari Kelapa H Agus.
Manisan Sari Kelapa H Agus. (Tribun Jabar)

Baca: Penumpang Mudik Gratis Keluhkan Lamanya Waktu Tunggu dan Minimnya Fasilitas Kamar Mandi

Hasil percobaan tersebut berhasil. Manisan yang kini tenar dengan sebutan kolak manisan kelapa H Agus laris manis. Disebut kolak karena warnanya memang seperti kolak dan hanya diisi oleh sari kelapa.

"Sejak saat itu banyak warga meminati kolak manisan sari kelapa ini," kata H Agus.

Agus mengatakan kolak sari kelapa memang diproduksi terbatas. Ini dilakukan karena umur kolak hanya 24 jam untuk dikonsumsi. "Kecuali dimasukkan ke frezzer umurnya bisa dua sampai tiga hari," kata Agus.

Tak heran, setiap pagi manisan kelapa, kolak sari kelapa, dan manisan buah lainnya selalu dalam keadaan hangat. Hal ini yang menjadi daya tarik pelanggan untuk mencicipi manisan H Agus dalam keadaan hangat. "Setiap pagi semua manisan dalam keadaan hangat, saya menjamin semua dibuat dengan gula asli tanpa pengawet. Oleh karena itu saya menjaga kepercayaan para pelanggan," kata Agus.

Agus tak memberi brand di plastik kolak sari kelapa. Ia hanya memberi brand di manisan sari kelapa. Belakangan diketahui, manisan sari kelapa miliknya merupakan perintis manisan sari kelapa di Cianjur.

"Sekitar tahun 1980 saudara saya pulang dari Filipina, ia membawa resep membuat manisan sari kelapa saat itu," kata Agus.

Baca: New Isuzu MU-X Cocok untuk Menempuh Jalur Penjelajahan

Agus mengatakan bahwa ia mulai mempraktikan cara membuat manisan sari kelapa di rumah.

"Setelah berhasil membuat di rumah, lalu saya bawa ke toko toko di jalan raya. Mereka mau menjual kembali manisan kelapa tersebut," kata Agus.

Sejak tahun 1980 manisan sari kelapa tumbuh bak cendawan di musim hujan. Banyak pekerja yang semula bekerja di toko H Agus kini membuka usaha manisan kelapa sendiri.

"Saya selalu terbuka kepada siapapun yang ingin belajar membuat manisan sari kelapa, setiap yang datang saya sambut baik, termasuk para pekerja saya yang kini membuka usaha sendiri manisan kelapa," kata Agus.

Minat warga yang terus meningkat membuat Dinas Tenaga Kerja saat itu mengumpulkan perwakilan dari setiap desa untuk diberikan pelatihan membuat manisan sari kelapa oleh H Agus. Tak hanya dari kalangan warga Cianjur, pabrik manisan sari kelapa H Agus juga sempat menyuplai bahan untuk pabrik merek terkenal sebagai pembuat manisan sari kelapa kemasan.

"Ada pabrik juga yang membeli bahan ke sini," kata Agus.

Baca: Bandeng Asap, Oleh-oleh Khas Surabaya yang Masih Jadi Primadona

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved