Pindah Partai Hingga Disebut Kutu Loncat, Syahrul Yasin Limpo Beberkan Faktanya
Menurutnya, berpartai merupakan bagian dari mempertahankan posisi untuk mengawal sebuah idealisme.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode Syahrul Yasin Limpo membeberkan sebuah fakta terkait kepindahannya dari partai yang menaunginya selama ini, Partai Golkar.
Dilansir dari tayangan video di YouTube Channel Metro TV News, Syahrul yang mengenakan busana batik berwarna cerah otu mengungkapkan dirinya tertarik bergabung karena adanya visi misi Partai Nasdem yang benar.
Ia juga menepis kabar kalau dirinya disebut kutu loncat.
"Sebenernya sih kutu loncat itu berdefinisi apa dan tergantung siapa yang melihat," ungkapnya.
Menurutnya, berpartai merupakan bagian dari mempertahankan posisi untuk mengawal sebuah idealisme.
"Kalo dia berkaitan dengan ideologi, maka berpindah partai pun tak jadi masalah. Bukan kutu loncat," paparnya.
Ia menambahkan, kutu loncat merupakan sebuah definisi bagi seseorang yang pindah menjadi benalu di tempat lain kemudian menjadi benalu dan seterusnya.
Dirinya juga membeberkan kalau proses panjang yang dialaminya sebelum memutuskan berpindah ke partai lain.
"Kalo saya sendiri ini pertama kali berpindah partai dan itu merupakan proses yang panjang," ungkapnya.
Baca: Fadli Zon Minta Penjelasan Pemerintah Terkait Kunjungan Gus Yahya ke Israel
"Ayah saya pendiri dan ketua Golkar di Sulawesi Selatan. Saya mengawal Golkar mulai jadi Lurah, Camat hingga Bupati," sambungnya.
"Kalo saya berpindah maka saya membutuhkan sebuah tempat atau partai untuk tetap bisa bersuara kepentingan rakyat," tegasnya.
Tonton Juga:
Hingga dirinya menemukan Partai Nasdem yang sesuai dengan keinginannya itu.
Dirinya kembali menegaskan kalau mempertahankan idealisme bukan namanya kutu loncat.
Baca: Lebaran Hari ke-3, Rano Karno Kunjungi Mak Nyak yang Terbaring di Tempat Tidur, Netter Berikan Doa
Sebelumnya diketahui, pria berkacamata itu melabuhkan hatinya di Partai NasDem dengan ditandainya pemakaian jaket NasDem kepada mantan Ketua DPD Golkar itu oleh Ketum Nasdem Surya Paloh.
Videonya:
Hal itu dilakukan dalam acara Konsolidasi Partai NasDem Sulut di Hotel Sutanraja, Minahasa Utara, Sulut, Rabu (21/3/2018).
Tak hanya resmi menjadi anggota, Ia saat itu juga dikabarkan mendapatkan sebuah posisi di DPP NasDem.
Dilansir TribunJakarta.com dari Tribun-Timur.com, posisi tersebut merupakan jabatan ketua.
Baca: Sederet Fakta Wanita 54 Tahun Ditelan Utuh oleh Ular Sanca, Pergi ke Kebun Hingga Ditemukan Tewas
"Insya Allah (SYL) akan diberi amanah sebagai Ketua DPP Nasdem. Dan diacara konsolidasi Nasdem Sulut, Pak SYL akan memberikan sambutan dan sekaligus dikukuhkan sebagai pengurus DPP Nasdem," ungkapnya.
Bentuk Komando Strategi Nasdem
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Bidang Hubungan Antar Daerah dan Otonomi Daerah (Otda) menggelar buka puasa bersama di Kantor Pusat DPP NasDem di Jl RP Soeroso No.46, Gondangdia, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Sabtu (26/5/2018).
Buka puasa ini sendiri diinisiasi Ketua Bidang Hubungan Antardaerah DPP Partai Nasdem Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Sebanyak 1.140 undangan disebar dan dari ribuan orang juga terlihat antusias memadati lokasi acara.
Dari pemantauan yang ada, hingga pukul 16.20 Waktu Indonesia Barat (WIB) sejumlah politisi dari Partai Nasdem telah hadir dan langsung menuju ke lantai 5 kantor DPP Nasdem untuk bertemu dan bersilaturahim dengan SYL.
Mereka diantaranya, Sekretaris DPW Partai Nasdem Sulsel Syaharuddin Alrif dan Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Sumbar Malkan Amin.
Syaharuddin Alrif mengatakan acara buka puasa ini dilaksanakan oleh DPP Nasdem khusus Bidang Otonomi Daerah.
"Semoga kegiatan hari ini punya banyak manfaat untuk Partai Nasdem dan seluruh masyarakat Indonesia," kata Syahar via rilis ke Tribun.
Baca: Jokowi Sudah Kantongi Nama Cawapres, Fadli Zon : Umumkan, Jangan Wacana
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel ini juga menyebutkan, selain acara berbuka puasa, diinisiasi terbentuknya Komando Strategi Nasdem (Kostranas) yang lahir dari gagasan SYL.
"Hari ini sekaligus memulai dari inisiasi beliau lahirlah yang namanya Kostranas adalah Komando Strategi Nasdem," katanya.
Selanjutnya, Kostranas ini nanti akan terbentuk ke seluruh Indonesia.
Dia juga menyebutkan, kehadiran SYL di DPP Nasdem memberikan kekuatan baru dan amunisi baru bagi NasDem.
Partai ini merangkul dan mengabungkan tokoh-tokoh senior dan baru di Indonesia.
"Pak Syahrul, Kanda Syahrul adalah politisi dari Indonesia Timur yang cukup potensial dan diperhitungkan di level nasional," ujarnya.
Diketahui, Berdasarkan hasil survei Charta Politica mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini mempunyai peluang yang cukup baik dalam bertarung di bursa calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Joko Widodo.
Politisi yang baru masuk ke PartaiNasDem ini mempunyai tingkat keterkenalan sebanyak 17,3 persen dengan tingkat kesukaan 90,3 persen.