Tolak Beri Uang, Sopir Angkot Dikeroyok dan Dihantam Mangkuk oleh Oknum Ormas
"Pas saya lihat kepalanya sudah berdarah, kayaknya dihantam pakai mangkuk bakso, soalnya di situ ada warung,"
Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Seorang sopir angkot D 112 bernama Wahyu (46) menjadi korban pengeroyokan satu organisasi masyarakat (Ormas) di Depok.
Pengeroyokan tersebut dilakukan di bagian belakang Terminal Terpadu Depok pada Sabtu (16/6/2018) sekira pukul 19.30 WIB.
Paur Humas Polresta Depok Ipda I Made Budi mengatakan Wahyu dikeroyok karena enggan memberikan uang saat diminta seorang anggota ormas.
"Korban menolak memberikan uang saat dimintai uang oleh seorang anggota ormas. Saat ingin pergi mengendarai mobilnya ia menyerempet pelaku hingga pelaku terjatuh. Pelaku emosi lalu memukuli korban bersama teman-temannya," kata Made di Pancoran Mas, Depok, Minggu (17/6/2018).
Baca: Tabrakan Beruntun di Tol Merak, Delapan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Saat dipukuli, Wahyu sempat mencoba melarikan diri ke semak-semak yang ada di belakang Terminal Terpadu Depok.
Namun karena mendapat luka-luka cukup parah di bagian mukanya, korban terjatuh di semak-semak tersebut.
Warga yang berada di sekitar lokasi pun bergegas melaporkan kejadian tersebut ke polisi yang sedang berjaga.
"Ditemukannya pas di semak-semak oleh anggota Polsek Pancoran Mas yang berjaga di Pos Pam Terminal Terpadu Depok. Korban mengalami luka-luka di muka dan bagian kepalanya sobek," jelasnya.
Karena mengalami luka, Wahyu dibawa ke Rumah Sakit Hermina yang terletak di jalan Siliwangi, Beji, Depok guna mendapat penanganan medis.
Saat ini, korban, pelaku, dan beberapa saksi sudah dimintai keterangannya oleh anggota Sat Reskrim Polresta Depok.
Baca: Kasusnya Dihentikan, Rizieq Sampaikan Ini Pada Presiden dan Kapolri
Tohir, seorang warga yang berada di dekat lokasi mengatakan bagian kepala Wahyu sudah berdarah saat ditemukan polisi.
Selain dipukul, ia menduga pelaku menghantam kepala korban dengan mangkuk yang berada di warung dekat lokasi kejadian.
"Pas saya lihat kepalanya sudah berdarah, kayaknya dihantam pakai mangkuk baso, soalnya di situ ada warung," jelasnya.
Seorang sopir D 112 yang enggan disebutkan namanya menjelaskan sempat terjadi perselisihan antara pelaku dan korban sebelum kejadian.
Menurutnya, perselisihan terjadi sekira pukul 19.00 WIB saat ia hendak pulang ke rumahnya.
"Jam tujuh itu sempat cek-cok, saya lihat sempat adu mulut. Tapi saya enggak tahu persisnya kenapa karena saya langsung pulang soalnya," tuturnya.
Baca: Perjuangan Kakek Arwan, Puluhan Tahun Berjualan Kopi di Atas Kursi Roda
Dikatakannya, Wahyu termasuk orang yang sudah lama berprofesi sebagai sopir D 112.
Namun ia tidak mengetahui pasti apakah Wahyu mempunyai masalah dengan sejumlah pihak.
"Saya enggak terlalu dekat jadi enggak tahu, pokoknya dia bukan orang baru di sini. Sudah lama jadi supir," katanya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, mobil angkot D 112 jurusan Terminal Depok ke Lampung Rambutan terparkir secara horizontal di lokasi kejadian.
Sementara di bagian warung yang diduga jadi lokasi pengeroyokan terdapat pecahan mangkuk beling.