7 Fakta Asih Tewas Usai Lompat dari Mikrolet: Kronologi, Kesaksian Sopir dan Sosok Korban
Effendi menambahkan, saat dirogoh oleh pelaku, penumpang lainnya di mikrolet tersebut sempat melakukan perlawanan.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi Minggu (24/6/2018) siang, terdapat dua titik yang menampakkan bercak darah mengering di aspal jalur busway tersebut.
Selain mengering, bercak darah itu juga terlihat sudah bercampur dengan debu jalan raya.
Satu titik berada di dekat separator jalur TransJakarta, sedangkan titik lainnya terlihat berada di sebelah kanan tepi jalan tersebut.
Dua titik tersebut terlihat sudah dilingkari menggunakan kapur, menunjukkan bahwa polisi sudah melakukan olah TKP.
3. Asih Meninggal di Rumah Sakit
Renal (43), seorang saksi yang sempat membantu mengangkat Asih saat dirinya tergeletak di jalan itu mengatakan, Asih masih bernafas saat diangkat.
Akan tetapi, dirinya sudah terluka parah di bagian kepala belakangnya.
"Pas diangkat masih hidup kok, masih ada nafasnya. Cuman memang kepalanya sudah ngeluarin darah banyak banget," katanya saat dijumpai TribunJakarta.com siang ini.
Renal juga mengatakan, saat diangkat ke mobil dan dilarikan ke rumah sakit terdekat, Asih masih bernyawa.
Sementara itu, menurut keterangan polisi, Asih meninggal dunia sesampainya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.
"Kepalanya terbentur aspal, selanjutnya korban di bawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, sesampainya di rumah sakit korban meninggal dunia," kata Kapolsek Koja Kompol Effendi dalam keterangan.
Saksi lainnya, Usman (57) mengatakan, dirinya tidak sempat melihat insiden tersebut secara runtut.
Ia mengatakan, pengendara yang melintas sempat mengerumuni TKP sebelum korban diangkat. Hal tersebut pun sempat menimbulkan kemacetan singkat.
"Saya nggak tahu dari awal, tapi sudah ramai aja orang-orang pada ngelihatin, jadi macet sebentar. Pas sudah dibawa mah sudah lancar lagi," kata dia.
4. Sopir Mikrolet Dikalungi Pisau
