Cerita Korban Ikut Terbalik Bersama KM Sinar Baru, Tapi Mampu Selamatkan Lima Penumpang Lain
Dino Simson Aritonang (34) bolak-balik ke Puskesmas Simarmata, Kabupaten Samosir, setelah enam hari berlalu sejak tenggelamnya KM Sinar Bangun.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Dohu Lase
TRIBUNJAKARTA.COM, SAMOSIR - Dino Simson Aritonang (34) bolak-balik ke Puskesmas Simarmata, Kabupaten Samosir, setelah enam hari berlalu sejak tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
Ia mengeluh sakit kepala, dada sesak dan meriang.
Dino adalah penumpang selamat dalam tragedi karamnya KM Sinar Bangun.
Suami dari Ita br Turnip ini sempat menyelamatkan lima penumpang lain kala itu.
Namun pada data yang tercatat di posko pencarian korban, nama Dino Simson Aritonang tak masuk daftar.
Dino mengakui namanya tak ada dalam daftar karena sampai Minggu (24/6/2018) ia belum melapor ke posko.
Ditemui Tribun Medan di rumah adiknya di Desa Simanindo, Simanindo, Kabupaten Samosir, Dino mengisahkan detik-detik karamnya KM Sinar Bangun yang ditumpanginya.
Saat kejadian Dino turut membantu nakhoda kapal karena ia tak membayar ongkos menyeberang.
Pria yang berprofesi sebagai penyelam di PT Suri Tani Pemuka (Japfa) ini menumpang hendak ke Siantar menghadiri pesta keluarga.
Dino menceritakan, sesaat bertolak dari dermaga Pelabujan Simanindo, ombak danau belum terlalu tinggi.
Ombak besar baru terasa menghantam sisi kiri lambung kapal karena angin berhembus dari arah barat setelah agak jauh dari dermaga.
"Aku duduk di lantai depan kapal. Saat masih di dermaga, enggak begitu nampak ombaknya. Mungkin karena terhalang oleh pulau-pulau kecil yang ada di sebelah Barat dermaga," cerita Dino.
Menurut dia nakhoda KM Sinar Bangun sempat membawa kapal ke kiri atau menjauhi garis lurus rute Simanindo-Tigaras.
Setelah agak jauh kemudian banting setir lagi ke kanan.