Cerita Korban Ikut Terbalik Bersama KM Sinar Baru, Tapi Mampu Selamatkan Lima Penumpang Lain
Dino Simson Aritonang (34) bolak-balik ke Puskesmas Simarmata, Kabupaten Samosir, setelah enam hari berlalu sejak tenggelamnya KM Sinar Bangun.
Dengan siasat itu, kapal tinggal mengikuti arus ombak saja untuk bisa sampai ke Tigaras.
"Kan kapal jadi membelakangi ombak. Jadi tinggal ikut-ikut aja kayak begini," ungkap Dino sambil menggoyangkan remote televisi seolah kapal yang sedang bergerak maju sambil berayun ke depan dan ke belakang.
Ia tak ingat lagi entah berapa kali kapal terayun-ayun ombak lalu terbalik ke kanan, karena kejadiannya begitu cepat.
Saking cepatnya, sampai-sampai pria tiga anak ini tak sempat berdiri dan melompat saat ombak membalikkan kapal.
Dino pun ikut terbalik bersama kapal.
Lantaran mahir berenang dan menyelam, ia akhirnya mampu meloloskan diri dari bawah kapal yang sudah dalam posisi telungkup.
Menyelamlah Dino lalu berenang menjauhi kapal untuk menghindari penumpang lain yang mungkin bakal menarik badannya.
Setelah muncul ke permukaan air, ia secara jelas melihat kapal sudah telungkup.
"Sempat juga saya berenang mendekati kapal. Takut tenggelam kelelahan. Saya berpegangan di kapal mengambil napas sebentar. Lalu kapal sedikit demi sedikit tenggelam. Ada beberapa menitlah durasinya itu," terang dia.
Tak lama, kapal feri KMP Sumut melintas, disusul KM Cinta Damai.
Awak kapal feri melempar pelampung-pelampung yang sudah terikat tali ke danau.
Dino kemudian memungut dua pelampung, melepaskan ikatannya, dan memakainya.
Sisanya ia bagi kepada seorang penumpang lain.
"Kapal feri berhenti. Awak kapal feri menarik penumpang tenggelam yang berhasil mengambil pelampung. Saya enggak tahu jumlah penumpang yang diselamatkan kapal feri. Saya fokus menolong orang naik ke atas kapal kecil. Total yang berhasil saya tolong ada lima orang," tuturnya.
Sementara penumpang selamat lainnya ditolong oleh awak kapal feri KMP Sumut dan dua kernet KM Cinta Damai.